Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry Tak Mau Dipecah-belah

Kompas.com - 10/11/2013, 15:54 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Google, Lenovo, Cisco, tertarik membeli unit bisnis tertentu miliki BlackBerry. Namun, dewan direksi BlackBerry dikabarkan menolak pembelian beberapa unit bisnis.

Menurut sumber yang dekat dengan urusan ini, dewan direksi percaya bahwa memecah belah perusahaan dan menjual unit bisnis bukanlah jalan keluar terbaik, dan tidak mewakili kepentingan karyawan, pelanggan, dan pemegang saham.

Karena itulah, direksi menolak proposal pengajuan pembelian unit bisnis BlackBerry dari pihak luar.

Menurut sumber tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/11/2013), Microsoft dan Apple telah menyatakan minat untuk membeli hak kekayaan intelektual dan paten BlackBerry.

Juru bicara BlackBerry enggan mengomentari kabar ini, begitu juga juru bicara Microsoft dan Apple.

Jika BlackBerry menjual aset paten, mereka akan kehilangan banyak pendapatan dari bisnis lisensi paten kepada pihak ketiga.

Steven Li dari perusahaan finansial Raymond James Financial, memprediksi bahwa total paten BlackBerry bernilai 1,6 miliar dollar AS. Sejak berdiri pada 1984, perusahaan asal Kanada ini diproyeksi memiliki sekitar 9.000 paten, meliputi 5.236 paten aktif di Amerika Serikat dan sekitar 3.730 aplikasi aktif dalam industri komunikasi nirkabel.

Bukan hanya itu, Li juga memprediksi BlackBerry memiliki aset berharga lain berupa jaringan server untuk telekomunikasi mobile yang nilainya mencapai 825 juta dollar AS, dan lisensi 412 juta dollar AS.

BlackBerry, bersama Apple, Microsoft, Ericsson, Sony dan EMC, sempat membentuk konsorsium untuk membeli paten milik Nortel Networks Corp. Konsorsium tersebut membeli 6.000 paten Nortel seharga 4,5 miliar dollar AS, mencakup paten teknologi nirkabel, 4G, jaringan data, optik, semikonduktor, internet, dan lainnya.

BlackBerry telah mengurungkan rencana menjual perusahaan pada 4 November 2013 lalu. Perusahaan mencari jalan lain untuk bangkit, yakni dengan meningkatkan dana baru sebesar 1 miliar dollar AS dengan menjual aset yang dikonversi kepada pemegang saham terbesar, dalam hal ini Fairfax Financial Holdings, dan investor institusi lain.

BlackBerry mengatakan, dana baru tersebut memberi suntikan uang tunai langsung yang menguntungkan dan akan meningkatkan posisi kas besar.

Selain itu, BlackBerry juga mengumumkan akan mengganti CEO Thorsten Heins dalam dua pekan ke depan.

Selagi mencari CEO baru, seorang bernama John Chen ditunjuk sebagai Chairman sekaligus CEO sementara BlackBerry. Chen bakal bertanggung jawab menentukan arah, hubungan, dan tujuan strategis BlackBerry.

Sementara itu, pendiri dan CEO Fairfax Financial Holdings, Prem Watsa, diangkat sebagai direktur utama BlackBerry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com