Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara NSA Menyadap Google dan Yahoo

Kompas.com - 27/11/2013, 11:51 WIB
Aditya Panji

Penulis

KOMPAS.com — Bukan hanya pejabat negara yang disadap oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA), perusahaan internet besar seperti Google dan Yahoo juga jadi korban penyadapan.

Hal ini tentu membuat waswas pengguna Google dan Yahoo, terlebih bagi mereka yang menggunakan layanan pesan elektronik GMail dan Yahoo Mail.

NSA menyadap perusahaan internet dengan cara amat halus, tanpa membobol sistem keamanan pusat data. Diduga, program mata-mata atau penyadapan NSA menyusup lewat infrastruktur utama (backbone), termasuk kabel serat optik yang menghubungkan internet di seluruh dunia.

Sumber-sumber yang memiliki banyak pengetahuan tentang infrastruktur Google dan Yahoo mengatakan kepada The New York Times bahwa NSA menyadap perusahaan internet melalui kabel serat optik milik perusahaan telekomunikasi besar, seperti Verizon Communications, BT Group, Vodafone Group, dan Level 3 Communications.

The New York Times menyebut, Level 3 merupakan perusahaan penyedia jaringan backbone terbesar di dunia yang kabel serat optiknya digunakan oleh Google dan Yahoo.

Agar layanan perusahaan internet dapat digunakan secara masif, pusat data harus terhubung dengan kabel serat optik perusahaan telekomunikasi. Menurut sumber The New York Times, informasi yang tidak terenkripsi dan ditransmisi melalui kabel fiber optik menjadi target penyadapan NSA.

Begitu mengetahui layanannya disadap dan sebagai tanggapan atas kerentanan tersebut, Google dan Yahoo sekarang mengenkripsi data yang berjalan antara pusat data mereka dan kabel serat optik. Microsoft sedang mempertimbangkan langkah serupa.

"Semua orang begitu terfokus pada NSA yang diam-diam mendapatkan akses ke pintu depan. Selama ini ada asumsi mereka tidak akan main belakang dengan perusahaan dan melakukan penyadapan data melalui pintu belakang," kata Kevin Werbach, seorang profesor di Wharton School.

Peran perusahaan telekomunikasi

Berbasis di kota Broomfield, Colorado, AS, nama Level 3 Communications memang tidak setenar AT&T atau Verizon. Namun, dalam hal kemampuan membawa lalu lintas data, Level 3 membawa data lebih besar dari dua perusahaan telekomunikasi yang digabungkan.

Peralatan jaringan telekomunikasi mereka ditemukan di 200 pusat data di Amerika Serikat, lebih dari 100 pusat data di Eropa, dan 14 pusat data di Amerika Latin.

Level 3 tidak secara langsung menanggapi pertanyaan tentang apakah mereka mengizinkan NSA atau badan intelijen lainnya untuk masuk ke jaringan serat optik, dan mengakses data pengguna Google dan Yahoo.

Dalam sebuah penyataan kepada The New York Times, Level 3 mengatakan, "Ini adalah kebijakan kami dan praktik kami untuk mematuhi undang-undang di setiap negara tempat kami beroperasi, dan akses lembaga pemerintah ke data pelanggan hanya dimungkinkan ketika kita dipaksa melakukannya oleh hukum di negara ini tempat data tersebut berada."

"Kami adalah pihak yang membuat perjanjian dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Hukum dan Pertahanan, dalam menangani keamanan nasional dan penegakan hukum Pemerintah AS."

Perusahaan Verizon Communications mengakui, pihaknya dan perusahaan telekomunikasi lain dipaksa memenuhi permintaan dari pemerintah di setiap negara tempat mereka beroperasi.

"Pada akhirnya, jika Departemen Kehakiman muncul di depan pintu Anda, maka Anda harus mematuhinya," kata CEO Verizon Communications, Lowell C McAdam, dalam wawancara pada September lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com