Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2013, 09:40 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com — Tahun depan pasar smartphone akan dibanjiri oleh banyak perangkat murah. Lembaga riset IDC meramalkan setidaknya para vendor smartphone akan menggelontorkan 1,7 juta perangkat ke pasaran.

Selain vendor-vendor besar seperti Apple, Samsung, Sony, dan LG, vendor-vendor China juga akan semakin banyak memproduksi smartphone murah.

Diberitakan oleh Information Week, Rabu (27/11/2013), makin banyaknya smartphone murah tersebut telah membuat average selling price (AVP) smartphone turun sebesar 12,8 persen selama tahun 2013, dari 387 dollar AS pada 2012 menjadi 337 dollar AS pada tahun 2013.

IDC juga meramalkan harga rata-rata smartphone ini akan terus turun tahun depan menjadi sekitar 265 dollar AS saja.

"Faktor utama yang membuat peningkatan volume smartphone tahun depan adalah harga yang semakin turun," ujar Ramon Llamas, Research Manager Mobile Phone IDC. "Terutama di dalam negara yang sedang berkembang, di mana harga masih sangat penting," imbuhnya.

Setiap vendor kini menghitung dengan cermat berapa harga bisa ditekan sembari tetap menjaga profit dan memberikan produk smartphone yang bisa diandalkan.

Menurut Llamas, khalayak pantas berterima kasih kepada Android atas turunnya harga rata-rata smartphone karena Google memberikan sistem operasi Android ke produsen secara gratis.

Karena itulah muncul produsen-produsen smartphone yang menggunakan OS Android dan memproduksinya dengan biaya murah, seperti ZTE, Huawei, Coolpad, dan sebagainya sehingga bisa menyaingi veteran, seperti Samsung dan LG.

Sementara menurut Ryan Reith, Program Director IDC, kondisi pasar telah berubah drastis karena penurunan rata-rata harga smartphone ini.

"Beberapa tahun lalu industri berlomba-lomba menghubungkan satu miliar manusia lebih banyak lagi, mereka menganggap feature phone sebagai perangkat yang tepat. Namun, dengan menurunnya ASP, smartphone kini menjadi perangkat yang realistis untuk menghubungkan satu miliar umat manusia tadi," terang Reith.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com