Inilah kamera mirrorless terkecil yang memiliki sensor micro four-thirds di dalamnya. Dilihat sekilas, mungkin orang tak akan mengira di dalam Lumix GM1 tertanam sensor 16 megapixel yang sama dengan milik "kakaknya", Lumix GX7.
Dengan dimensi 99 x 55 x 30 mm, Lumix GM1 bahkan lebih kecil dibandingkan beberapa model kamera saku high-end serta tak lebih lebar dari telapak tangan orang dewasa. Tingginya juga hanya sebatas diameter mounting lensa micro four thirds.
Seperti apa? Ikuti hasil penelusuran singkat berikut ini.
Pecinta fotografi
Seperti yang telah disebutkan, daya tarik utama Lumix GM1 adalah ukurannya yang terbilang kecil, bahkan untuk standar kamera mirrorless sekalipun. Mungilnya bentuk kamera ini akan terlihat jelas tatkala disandingkan dengan saudaranya, Lumix GX7 yang menyasar kalangan enthusiast.
Panel atas kamera ini memuat kenop exposure mode dial, tombol shutter release merangkap switch on/off, serta kenop seleksi AF mode yang diimbuhi tombol function (Fn) di bagian tengahnya. Fungsi tombol Fn ini bisa dikustomisasi lewat menu kamera, misalnya diatur untuk melakukan AE atau AF lock.
Kendati demikian, tak menutup pula kemungkinan bahwa Lumix GM1 bisa digunakan oleh kalangan pengguna lain, seperti kaum hawa yang menginginkan kamera ringkas untuk ditaruh di dalam tote bag. Desainnya sendiri agak feminin, terutama varian berwarna putih.
Bila diinginkan, navigasi juga bisa dilakukan dengan melalui touchscreen 3 inci yang turut disediakan. Metode ini praktis untuk melakukan hal-hal seperti seleksi titik fokus.
Sisi belakang Lumix GM1 memuat jajaran kontrol standar, mencakup tombol D-pad empat arah yang dikelilingi roda control dial, tombol record video, playback, delete, serta display untuk memunculkan quick menu.
Mungkin untuk menjaga ukurannya agar tetap ringkas, Lumix GM1 tak memiliki port aksesori yang menghilangkan kemungkinan memakai viewfinder eksternal atau flash gun.
Sebagai kamera micro four-thirds, Lumix GM1 sepenuhnya kompatibel dengan jajaran lensa mirrorless dari Panasonic, juga Olympus yang menggunakan standar sama.
Akan tetapi, bahkan lensa mirrrorless sekalipun dinilai masih terlalu besar untuk kamera mungil ini. Maka Panasonic pun mengembangkan lensa tersendiri yang dirancang khusus sebagai pasangan kit Lumix GM1, yaitu Lumix G Vario 12-32mm f/3.5-5.6. Bidang pandangnya setara 24-64mm pada format full-frame.
Lensa zoom ini mengambil faktor bentuk "pancake", dengan dimensi fisik yang terbilang tipis. Ini karena bagian tabung yang memanjang dimasukkan (collapsible) ke dalam housing lensa ketika kamera tak digunakan, seperti lensa-lensa yang terdapat pada kamera saku saja. Bentuknya pun bisa sedikit lebih tipis dibandingkan lensa Lumix G 20mm f/1.7 yang merupakan lensa pancake prime "sungguhan".
Sayang, aksi "memanjangkan" lensa itu tak otomatis menyalakan kamera seperti yang dilakukan beberapa kamera saku seri X dari Fujifilm. Pengguna masih perlu menggeser switch power ke posisi "on" setelah/sebelum memutar lensa.
Akibatnya, diperlukan dua gerakan sebelum kamera bisa dipakai. Pengguna pun bisa dibuat bingung saat kamera menolak berfungsi karena ring lensa atau switch power lupa digeser. Perlu ditambahkan bahwa hal ini hanya berlaku untuk lensa Lumix G Vario 12-32mm f/3.5-5.6. Lensa-lensa lain dari Panasonic tak perlu dipuntir dulu sebelum bisa dipakai.
Sekarang baru lensa Lumix G Vario 12-32mm f/3.5-5.6 yang didesain khusus agar serasi dengan Lumix GM1. Ke depan, Agung mengatakan bahwa Panasonic bakal merilis 2 buah lensa tambahan yang berbentuk sama mungilnya. Tentu, lensa-lensa micro four-thirds lain dari koleksi Panasonic yang berjumlah 21 buah pun bisa digunakan bersama Lumix GM1.
Kecil-kecil cabe rawit
Bentuk mungil yang diusung Lumix GM1 bukannya tanpa kekurangan. Bodi kamera ini yang polos dan rata membuatnya sulit digenggam. Aspek handling memang kerap kali dikorbankan demi mengejar ukuran kecil atau penampilan yang manis.
Panasonic tampaknya menyadari hal tersebut. Produsen kamera ini pun menjual aksesori berbentuk handgrip mungil untuk Lumix GM1 yang terpasang pada sekrup tripod.
Wlalupun begitu, segala keraguan menyangkut Lumix GM1 segera sirna begitu mulai menjajalnya. Ibarat cabe rawit, kamera ini kecil tapi punya kemampuan "nendang".
Fokus dengan lensa 12-32mm, misalnya, terbilang sangat cepat, bahkan dalam kondisi minim cahaya yang menyelimuti lokasi acara peluncuran. Kecepatannya mirip dengan DSLR yang menggunakan metode AF phase detect.
Panasonic mengklaim bahwa Lumix GM1 memiiki kecepatan AF mencapai 0,06 detik. Dalam praktiknya, masih terasa jeda ketika lensa mencari fokus, tapi prosesnya berlangsung sangat singkat.
Hasil foto Lumix GM1 pun tajam serta relatif bersih dari noise pada ISO tinggi. Dengan setting NR standar, tangkapan foto ISO 3200 Lumix GM1 terlihat lebih clean dibandingkan kamera mirrorless dengan sensor APS-C yang dibawa Kompas Tekno. Tak heran, mengingat kamera ini mengusung sensor 16 megapixel dan engine yang sama dengan milik Lumix GX7.
Fitur "anti goyang" Mega OIS pada lensa 12-32mm membantu menstabilkan gambar pada shutter speed rendah. Lumix GM1 sendiri tidak memiliki in-body image stabilization seperti pada Lumix GX7.
Panasonic pun turut melengkapi Lumix GM1 dengan kapabilitas WiFi sehingga bisa dikendalikan secara wireless lewat gadget mobile, seperti smartphone dan tablet. Fitur yang satu ini memang wajib hadir pada kamera terkini besutan Panasonic. Yang absen adalah NFC, tapi itu bukan perkara besar karena toh proses koneksi ke gadget tetap mudah dilakukan.
Tertarik? Lumix GM1 rencanaya akan mulai memasuki pasaran Indonesia pada Desember mendatang. Harganya belum ditentukan, tapi akan berada pada kisaran Rp 8-9 juta.
Perbedaan utama antara kamera mungil ini dengan Lumix GX7 antara lain fitur electronic viewfinder, tilting touchscreen LCD, port aksesori, in-body image stabilization, serta NFC yang absen pada Lumix GM1.
Apabila pengguna tak memerlukan fitur-fitur tersebut dan sedang mencari kamera berdimensi sekecil mungkin, Lumix GM1 adalah pilihan yang menarik. Toh, kualitas fotonya sama dengan Lumix GX7. Berikut ini beberapa contohnya.