Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motorola Berharap Ponsel Rakitan Jadi Tren

Kompas.com - 09/12/2013, 11:10 WIB
Aditya Panji

Penulis

KOMPAS.com - Motorola Mobility pada Oktober 2013 membuka proyek yang memungkinkan sejumlah komponen perangkat keras dalam sebuah ponsel pintar dapat diganti sesuai keinginan pengguna.

Perusahaan milik Google tersebut berharap proyek tersebut dapat menjadi tren sehingga sebuah ponsel dapat dirakit bak komputer pribadi (personal computer/PC).

Proyek ambisius itu diberi nama Project Ara. CEO Motorola Mobility Dennis Woodside berpendapat, hal itu adalah bagian dari rencana perusahaan agar konsumen lebih terlibat dalam pembangunan sebuah ponsel pintar.

“Moto Maker (perakit ponsel pintar-red) adalah awal dari cerita jangka panjang yang menarik. Project Ara telah keluar. Anda bisa melihat bagaimana kedua hal tersebut saling mengikat, dan bagaimana kami memperkenalkan material baru kepada Moto Maker yang akan mengejar sesuatu melintasi lini produk kami di masa depan,” kata Woodside dalam video wawancara dengan Marques Brownlee yang diunggah ke YouTube.

Motorola Komponen-komponen perangkat keras untuk ponsel pintar dalam Project Ara
Salah satu misi Project Ara adalah membuat ponsel dengan komponen terbaik dengan biaya rendah. Motorola menjanjikan komponen dengan material bervariasi, termasuk kayu. Tujuan utamanya adalah memungkinkan konsumen untuk dapat menyesuaikan komponen dalam Project Ara.

“Di situlah garis antara Ara dan apa yang kita lakukan dengan Moto Maker mungkin bertemu. Tapi itu akan memakan waktu,” jelasnya.

Namun, Woodside tidak menjelaskan secara rinci lini produk atau komponen apa saja yang akan dikeluarkan dalam Project Ara di masa depan. Ia hanya mengatakan, “mungkin” ada rilis baru setiap tahun. "Kita akan melihatnya di masa depan."

Salah satu kekhawatiran dalam Project Ara adalah menyesuaikan perangkat keras dengan perangkat lunak agar kinerjanya optimal. Ada pula kekhawatiran komponen perangkat keras akan ketinggalan mengingat pertumbuhan perangkat lunak yang begitu cepat, terutama Android.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com