KOMPAS.com — Awal Desember lalu, smartphone Galaxy S4 milik Richard Wygand tiba-tiba terbakar di bagian port micro USB saat sedang diisi baterainya pada malam hari. Beruntung, si pemilik yang sedang tidur terbangun tepat waktu karena mencium asap dan sempat mencabut ponsel yang bersangkutan sebelum api membesar.
Wygand kemudian menggunggah video di YouTube, menggunakan akun Ghostlyrich, yang berisi penjelasan tentang kejadian tersebut. Nah, sebagaimana dilaporkan oleh IBTimes, video tersebut rupanya mengundang perhatian dan membuat gerah pihak Samsung.
Raksasa elektronik itu kemudian mengirim Wygand surat penawaran ganti rugi dengan satu syarat: dia dilarang menyebarluaskan kabar soal Galaxy S4 miliknya yang terbakar. Video YouTube yang telah diunggah pun diminta untuk ditarik kembali.
Alih-alih menuruti tawaran Samsung, Wygand memilih untuk memublikasikan isi surat yang bersangkutan melalui situs Pastebin dan video YouTube tambahan.
"Sebagai syarat mengganti ponsel dengan model yang sama, saya (Wygand) setuju menghapus YouTube di tautan https://www.youtube.com/watch?v=dc4duKuPrQ0 atau tautan-tautan lain atau pernyatan terkait permasalahan ini dan mulai sekarang tidak akan memublikasikan video atau pernyataan lain terkait permasalahan ini," bunyi penggalan surat dari Samsung itu.
Ibarat mengipas api dalam sekam, surat tersebut malah berujung blunder bagi Samsung. Penawaran yang diajukan justru membuat perkara bertambah runyam. Sebelum pengiriman surat, video Wygand hanya dilihat sebanyak 45.000 kali. Setelah itu, hingga saat berita ini ditulis, angka tersebut telah membengkak menjadi 348.000.
Adapun video Wygand membeberkan surat Samsung sudah menuai 678.000 view.
Richard sendiri bukannya tak pernah meminta ganti perangkat atas yang masih berada dalam garansi itu. Dalam keterangan di video pertama, dia mengatakan malah di "pingpong" oleh pihak Samsung. Alhasil, dibuatlah video itu sebagai peringatan untuk pemilik Galaxy S4 lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.