Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LG dan Huawei Mau Tiru Sony-Ericsson?

Kompas.com - 17/12/2013, 14:32 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber The Verge
KOMPAS.com - Perusahaan teknologi LG membantah prediksi atau spekulasi yang menyebutkan bahwa mereka tertarik untuk bergabung dengan Huawei dalam bisnis ponsel pintar.

Salah seorang petinggi di LG, memang sempat mengatakan, sedang mempertimbangkan berbagai pilihan untuk mempeluas pasar dan meningkatkan volume penjualan ponsel pintar, termasuk mencari mitra bisnis strategis.

Namun, pertimbangan itu tidak termasuk membentuk perusahaan patungan dengan Huawei. “Tidak ada diskusi sekarang atau di masa lalu dengan Huawei pada setiap aspek bisnis LG Electronics,” kata juru bicara LG kepada The Verge, Senin (16/12/2013).

Dalam bisnis ponsel pintar, LG memiliki kelemahan dalam menjangkau pasar menengah ke bawah, dan kurang kuat di negara berkembang. Sementara Huawei, gencar memasarkan ponsel di segala segmen pasar, dan fokus pada negara berkembang, termasuk China.

Spekulasi LG akan membentuk perusahaan patungan dengan Huawei juga dilontarkan analis Mark C. Newman dari Sanford C. Bernstein.

“Sejauh yang saya tahu, LG sedang mempertimbangkan membentuk perusahaan patungan dengan Huawei untuk menghidupkan kembali bisnis ponselnya. Jika hal itu terjadi, maka bisnis ponsel pintar LG akan meningkat dan menjadi jauh lebih baik,” kata Newman kepada The Korea Times.

Menurut data lembaga riset Strategy Analytics, LG berada di posisi empat produsen ponsel pintar terbesar di dunia dengan pangsa pasar 4,8 persen pada kuartal ketiga 2013. Sementara Huawei berada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar 5,1 persen.

Dalam bisnis ponsel pintar, LG kini mengandalkan lini ponsel pintar Android, yaitu LG G2 dan LG Google Nexus 5. Sudah dua tahun terakhir, LG dipercaya oleh Google dalam memproduksi ponsel pintar Nexus 4 dan Nexus 5.

Pembentukan perusahaan patungan antara dua vendor ponsel pernah dilakukan oleh Sony dan Ericsson beberapa tahun yang lalu. Meski sempat sukses, kongsi perusahaan asal Jepang dan Swedia akhirnya bubar pada awal 2012 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com