Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skype: Ada Peretasan tetapi Data Pelanggan Aman

Kompas.com - 03/01/2014, 07:23 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Tentara Elektronik Suriah mengklaim telah meretas jejaring komunikasi Skype. Sehari setelah pernyataan itu, Kamis (2/1/2014), Skype mengakui ada serangan cyber tetapi mengatakan tak ada data pengguna yang tercuri.

Sebuah tweet dari akun resmi Skype, Rabu (1/1/2014), menyatakan, "Jangan gunakan e-mail Microsoft (hotmail, outlook). Mereka memantau akun Anda dan menjual data kepada pemerintah. Rincian lebih lanjut segera menyusul. #SEA".

"Kicauan" tersebut tentu saja bukan ditulis oleh Microsoft, namun oleh peretas yang mengatasnamakan Skype.

Pesan serupa diunggah di laman Facebook dari Skype dan blog dari situs Skype sampai Rabu sore. Skype merupakan salah satu produk layanan internet Microsoft.

Tentara Elektronik Suriah adalah sekelompok peretas dalam organisasi tanpa bentuk yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kelompok ini pun mengakui sebagai peretas layanan Microsoft seperti yang diumumkan Skype.

Pesan dengan hashtag SEA juga diunggah di twitter feed jejaring Steve Ballmer, CEO Microsoft. Bersamanya tertulis pesan "Anda bisa berterima kasih kepada Microsoft yang telah memantau akun dan e-mail Anda dengan rincian ini #SEA".

Pesan tersebut mengonfirmasi bocoran yang disampaikan mantan kontraktor badan keamanan nasional Amerika (NSA) Edward Snowden bahwa Skype masuk dalam program pemantauan internet NSA.

"Kami baru saja menyadari ada serangan cyber yang menargetkan akses ke properti media sosial Skype, tapi segera bisa di-reset," ujar juru bicara Skype dalam pernaytaan tertulis, Kamis. "Tidak ada data pengguna yang terganggu."

Program pemantauan NSA membuat Microsoft dan perusahaan-perusahaan teknologi lain berhadapan dengan warga negara. Bulan lalu, perusahaan ini bersama tujuh perusahaan lain di bidang teknolgi mendesak Pemerintah Presiden Barack Obama untuk mengendalikan program pemantauan itu.

Seorang hakim distrik di Amerika Serikat pada Desember 2013 menyatakan bahwa tindakan pemerintah Amerika Serikat mengumpulkan rekaman pembicaraan telepon -masuk pula dalam program pemantauan NSA- cenderung melanggar hukum dan secara serius memperbesar keraguan penilaian atas program metadata kontraterorisme.

Namun hakim federal di pengadilan tingkat kedua pada akhir bulan yang sama menyatakan program pemantauan pemerintah tersebut konstitusional. Putusan ini memperbesar kemungkinan penyelesaian masalah pengawasan akan dibawa sampai ke tingkat Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Perusahaan media massa, termasuk New York Times dan BBC, telah berulang kali menjadi target peretasan Tentara Elektronik Suriah. Para peretas ini merusak tampilan situs atau mengambil alih akun Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com