Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Sensasi Google Glass di Jakarta

Kompas.com - 06/01/2014, 11:33 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Kacamata pintar Google Glass

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski keberadaannya telah diumumkan sejak 2012 lalu, Google Glass masih jarang ditemui di negeri asalnya, apalagi di Indonesia. Kacamata pintar tersebut memang masih berada dalam tahap "beta" alias belum diproduksi massal.

Penggunanya pun terbatas. Mei lalu, Google mengirimkan Glass Explorer Edition versi awal ke 8.000 individu terpilih yang mengikuti program Glass Xplorer. Salah satu dari mereka adalah Ivan Yudhi, seorang programmer asal Indonesia yang bekerja di perusahaan software AS, OSIsoft.

Google mengundang orang-orang yang tinggal di AS untuk berpartisipasi dalam program Glass Explorer. Ada satu syarat yang mesti dipenuhi agar bisa mendapat kiriman Glass Explorer Edition dari Google, yaitu memberi penjelasan yang meyakinkan tentang tujuan pemakaian Google Glass itu nantinya. "Saya bilang saja mau pakai Glass untuk main gitar," ujar Ivan, yang memang hobi memainkan alat musik tersebut.

Ivan lantas membawa Google Glass ke Indonesia, tepatnya di kantor Kibar Kreasi Indonesia, bilangan Menteng, Jakarta, pada hari menjelang malam Natal, 24 Desember 2013. Dia berinisiatif memboyong perangkat itu ke Tanah Air setelah berkenalan dengan Chief Executive Kibar, Yansen Kamto, untuk keperluan pengembangan aplikasi yang sesuai di Indonesia.

Sejumlah developer yang sengaja didatangkan antusias mencoba perangkat yang bagi kebanyakan orang terkesan "misterius" ini, tak terkecuali Kompas Tekno.

Bingkai dengan layar

Pertama melihatnya secara langsung, Google Glass ternyata tak benar-benar memiliki "kaca" seperti yang mungkin dikesankan oleh namanya. Perangkat ini berbentuk serupa frame kacamata sederhana dengan sisi kanan yang tebal, dilengkapi sepasang dudukan untuk hidung dan sebuah layar (prisma) kecil yang terpasang di bagian tempat mata kanan berada.

Oik Yusuf/Kompas.com
Google Glass adalah perangkat serupa kacamata (tanpa kaca) berbentuk asimetris. Frame bagian kanan lebih tebal karena memuat touchpad, prisma layar, dan komponen-komponen internal

Frame tebal tadi merupakan touchpad sekaligus bagian utama Google Glass yang menampung semua komponen utama perangkat ini, termasuk SoC, flash memory 16 GB, serta kamera 5 megapiksel dengan lensa wide yang menghadap ke arah depan. Tak ketinggalan speaker bone transducer yang menempel ke bagian kepala persis di belakang telinga.

Google Glass akan membuat pemakainya terlihat seperti tokoh-tokoh dalam film fiksi ilmiah futuristis, dengan perangkat "visor" bertengger di kepala. Layar prisma kecil berperan sebagai medium interaksi utama dan memajang berbagai macam informasi dalam antarmuka sederhana.

Tampilan layar itu ternyata cukup tajam meski berukuran kecil. Tulisan-tulisan dan gambar terlihat jelas, walaupun awalnya terasa agak aneh karena kesan yang didapatkan seperti melihat televisi mungil yang menggantung di sisi kanan bidang pandang.

Suara dari Glass terdengar sangat jelas, seolah berasal dari dalam kepala karena disalurkan langsung ke tulang di belakang telinga yang bertanggung jawab soal pendengaran. Karena hal ini pula, audio Glass hanya bisa didengar oleh pemakainya sendiri.

oik yusuf/ kompas.com Ivan Yudhi, pemilik Google Glass asal Indonesia yang memboyong perangkat itu ke Tanah Air

Mungkin lantaran belum terbiasa, ketika sibuk memandangi layar Google Glass, Kompas Tekno tak sepenuhnya awas dengan lingkungan sekitar. Kedua mata terlihat seperti melirik ke atas karena berusaha fokus dengan apa yang ditampilkan di layar. Perilaku ini terihat jelas oleh orang lain.

Soal interaksi, input diberikan lewat dua cara utama. Yang pertama adalah perintah suara dengan cue "Ok Glass", diikuti komando yang diinginkan. Ketika pengguna mengucapkan "Ok Glass, take a picture," misalnya, Google Glass akan menjepret foto. Begitu pula ketika pengguna ingin merekam video atau meminta panduan arah ke sebuah tempat

Lalu, ada pula cara swiping dengan menyapu touchpad di bagian kanan frame Google Glass. Satu kali tapping akan mengaktifkan display, sementara sapuan ke bawah dan ke atas masing-masing berfungsi untuk mematkan layar dan menjalankan fungsi navigasi "back". Adapun swiping ke arah kiri dan kanan digunakan untuk menjelajah menu interface yang tersedia.

oik yusuf/ kompas.com Bagain belakang frame yang melebar dari Google Glass adalah speaker bone-transducer yang mengirimkan gelombang suara langsung ke bagian dalam telinga

Gesture untuk navigasi ini sengaja dibuat sederhana (atas-bawah-kiri-kanan) agar mudah digunakan. Di samping itu, ada pula opsi menengokkan kepala ke arah atas untuk menyalakan layar selama beberapa detik. Ini bisa digunakan untuk melihat jam di Google Glass dengan cepat.

Halaman:


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com