Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Cabut Larangan Konsol Game

Kompas.com - 10/01/2014, 07:25 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber BBC
Bendera Republik Rakyat China

KOMPAS.com - Tahun 2000, China melarang penjualan konsol game karena dinilai memberikan dampak buruk bagi "kesehatan mental" anak-anak muda di negara itu. Alhasil, PC alias komputer desktop menjadi mesin game paling dominan sementara konsol hanya bisa dijual secara tidak resmi.

Tapi hal itu tak berlaku lagi, setidaknya untuk saat ini karena negeri tirai bambu tersebut telah mencabut larangan penjualan konsol game secara sementara.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh BBC, pemerintah China menjelaskan bahwa perusahaan asing kini diizinkan memproduksi konsol game di zona perdagangan bebas dan menjual produk-produknya di China setelah diinspeksi oleh departemen kebudayaan.

Tapi pemerintah China tak merinci seberapa lama pencabutan larangan itu akan berlaku.

Sony, salah satu pemain terbesar di industri konsol game, merespon kabar ini dengan mengatakan bahwa pihaknya akan mempelajari kemungkinan menggali potensi di China, meski saat ini belum ada rencana yang pasti. "Kami memahami bahwa China adalah pasar yang menjanjikan," bunyi tanggapan dari perusahaan Jepang itu.

Menurut data yang dirilis pada konferensi industri game di China Desember lalu, pasar video game negeri tersebut mencapai nilai total sebesar 13 miliar dollar AS pada 2013, meningkat 38 persen dibanding tahun sebelumnya.

Chris Green, analis dari Davies Murphy Group, mengatakan bahwa keputusan untuk membebaskan pasar konsol game adalah "berita besar". "Ini adalah pasar besar dengan nilai potensial sebesar puluhan miliar dollar AS," katanya.

Green melanjutkan bahwa akan terjadi perlombaan di antara para pelaku industri game konsol untuk menjadi yang pertama kembali ke China, membangun pabrik di Zona Perdagangan Bebas, lalu menjual produksinya.

Dalam hal ini, menurut Green, Microsoft punya kelebihan dibanding Sony dan Nintendo karena mengalihdayakan produksi hardware miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com