Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendala Baterai, Apple Tunda Produksi iWatch

Kompas.com - 12/01/2014, 16:04 WIB
|
EditorAditya Panji
KOMPAS.com - Pameran Consumer Electronics Show 2014 yang berlangsung di Las Vegas, AS, awal Januari ini, dimanfaatkan perusahaan teknologi untuk memperkenalkan perangkat yang bisa dipakai di tubuh manusia atau wearable gadget, khususnya jam tangan pintar.

Salah satu perusahaan yang sejak dulu dikabarkan telah mengembangkan jam tangan pintar adalah Apple. Namun, hingga hari ini Apple tak juga memperkenalkan kepada publik proyek jam tangan pintar itu.

Apple dilaporkan harus menunda produksi jam tangan pintarnya, yang kabarnya akan diberi nama iWatch. Menurut sumber yang dikutip dari The Information, penundaan tersebut dikarenakan beberapa halangan yang membuat Apple ragu apakah iWatch benar-benar bisa memberikan pengaruh besar di segmen teknologi wearable gadget.

Sementara itu, Mac Rumors juga melaporkan bahwa tim desain Apple kesulitan dalam menentukan material layar yang akan digunakan pada iWatch. Setelah dirunut, ternyata pemilihan material tersebut berakar pada masalah baterai.

Kemungkinan besar iWatch membutuhkan daya besar, dan memakan setrum baterai dengan cepat. Sementara Apple sendiri berniat membuat jam tangan pintarnya bisa bertahan setidaknya selama beberapa hari.

Hal lain yang menyebabkan iWatch telat dirilis, adalah Apple belum menentukan perusahaan manufaktur yang akan merakit jam tangan pintar tersebut.

Sebelumnya, diberitakan bahwa perusahaan manufaktur Taiwan, Inventec akan membuat 60 persen produksi jam tangan pintar Apple. Sementara 40 persennya akan ditangani oleh Quanta Computer, perusahaan yang selama ini merakit komputer iMac untuk Apple.

Selain itu, dikutip dari Digital Trends, mundurnya salah satu anggota tim pengembangan iWatch, Bryan James, juga disinyalir turut membuat produk jam tangan pintar tertunda.

Saat diluncurkan nanti, para analis memprediksi iWatch akan dipasarkan sebagai pengganti iPod. Harga pasaran yang diprediksi adalah sekitar 150-230 dollar AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com