Dengan dirilisnya domain apapun.id, publik dapat memakai domain .id secara langsung. Portal berita Kompas.com dan platform blog Kompasiana.com, milsanya, dapat menggunakan domain tersebut hingga dapat memanfaatkan alamat Kompas.id dan Kompasiana.id.
Ketua Umum Pandi, Andi Budimansyah mengatakan, sebelum domain apapun.id tersedia secara luas untuk publik, peluncurannya akan melewati tiga tahap, yaitu Sunrise (20 Januari - 17 April 2014), Grandfather (21 April - 13 Juni 2014), dan Landrush (16 Juni - 15 Agustus 2014).
“Setelah itu, tepat pada 17 Agustus 2014, domain anything.id dapat didaftarkan secara normal dengan prinsip pendaftar pertama atau first come first serve,” kata Andi.
Ia menegaskan, apapun.id merupakan domain premium. Karena itu, biaya tahunannya lebih tinggi dari DTD yang ada sekarang, seperti domain: co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id, sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id, dan mil id.
“Forum Nama Domain Indonesia sepakat untuk mengenakan biaya Rp 500.000 per tahun sebelum PPN. Di negara lain, biaya DTT memang lazimnya lebih mahal ketimbang biaya DTD,” tambahnya.
Informasi lebih detail tentang syarat, periode pendaftaran, dan biaya administrasi, dan biaya akuisisi domain apapun.id, Anda dapat membaca tautan berita berikut ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.