Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Game "Infectonator" dari Indonesia Lolos Steam Greenlight

Kompas.com - 22/01/2014, 14:53 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Pengembang game asal Indonesia, Toge Productions, mendapat kejutan yang menyenangkan karena karya mereka, Infectonator: Survivors, lolos dalam Steam Greenlight padahal baru lima hari didaftarkan. Hal ini membuka peluang bagi game tersebut untuk dimainkan sekitar 65 juta pengguna Steam.

Berdasarkan pengumuman resmi dari Steam, mereka mencantumkan 50 game untuk lolos dalam tahap Greenlight tanggal 21 Januari, salah satunya adalah game karya Toge Productions ini.

Kriteria untuk meloloskan game adalah jumlah dukungan di Greenlight sebagai dasar bagi Steam untuk melihat respon para pengguna. Mereka juga tidak melupakan faktor pendukung seperti peliputan di media massa, penampilan game-game terdahulu, atau penghargaan yang pernah diterima.

Halaman Infectonator: Survivor di Steam Greenlight sendiri sudah dikunjungi sebanyak 34.029 pengunjung dan 12.658 dari mereka memberikan dukungan agar game tersebut lolos. Toge Productions sendiri baru mendaftarkan game tersebut pada tanggal 16 Januari lalu. Prestasi ini melampaui game asal Indonesia lainnya, DreadOut oleh Digital Happiness yang membutuhkan hampir enam bulan dari bulan Desember 2012 hingga mendapat status Greenlight pada bulan Juni 2013.

"Kita tidak menyangka bakal secepat ini," ujar CEO Toge Productions, Kris Antoni, Rabu (22/1/2014).

Steam Greenlight adalah program yang dimiliki kanal game distribusi digital, Steam, bagi para pengembang game indie. Studio pengembang mendaftarkan karya mereka agar nantinya bisa didistribusikan melalui Steam. Game yang ditawarkan di program ini memang belum di tahap rampung tapi ini menjadi kesempatan bagi para penggemar untuk menjajal sebelumnya dan bermanfaat bagi pengembang karena mereka sudah bisa menerima pembayaran sehingga punya cukup dana untuk merampungkan game.

Infectonator: Survivors sendiri digambarkan oleh Steam sebagai permainan simulasi bertahan hidup yang acak dan punya konsekuensi kematian permanen. Pemain menggerakkan empat karakter untuk bertahan dari gelombang mayat hidup yang menyerbu. Di sanalah unsur strategi dan tower defense sekaligus manajemen sumber daya dibutuhkan karena mereka harus memperhatikan senjata yang dipegang karakter sekaligus mencari makanan untuk para penyintas.

Unsur kematian permanenterjadi saat karakter tewas kehabisan tenaga dikerubungi mayat hidup. Karakter tersebut akan hilang selamanya, berikut dengan segala perkembangan yang sudah pernah dicapai. Meskipun terlihat kejam, sistem ini memaksa pemain untuk berpikir cepat dan keras dalam bermain.

Pasar internasional

Kris memiliki harapan yang cukup tinggi dengan lolosnya game mereka ke Steam Greenlight, yakni masuk ke pasar game PC internasional dan bersaing dengan pengembang game lainnya. Hingga kini mereka memang sudah tersohor di platform Web dengan karya Infectonator 2 yang pernah menyabet penghargaan sebagai game terbaik tahun 2012 di portal game, Armor Games.

"Secara bisnis, ini termasuk bermanfaat karena Steam memiliki 65 juta lebih pengguna yang notabene cukup gemar membeli game-game baru," ujarnya.

Hingga kini, game Infectonator: Survivor yang beredar memang masih dalam tahap beta untuk menjajal fitur-fitur baru. Kris memastikan bahwa mereka tetap akan merilis versi web maupun mobile, yakni untuk platform iOS dan Android.

Dengan lolosnya game ini, kini Kris kebanjiran permintaan dari pengguna Steam untuk mencantumkan fitur multiplayer ke Infectonator: Survivor, hal itu dimaklumi mengingat genre ini tengah marak dalam beberapa tahun terakhir. Kris berjanji untuk mempertimbangkan permintaan tersebut.

Selain itu, Toge Productions berencana untuk menambahkan beberapa fitur baru ke Infectonator: Survivor seperti misi baru, tim maupun karakter baru, termasuk cameo dari karakter dari game Valve (perusahaan di balik Steam) seperti Team Fortress atau Left 4 Dead.

Infectonator: Survivor akan tersedia untuk diunduh di Steam pada kuartal ke dua tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com