Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Indonesia Bisa Nikmati Internet 4G LTE?

Kompas.com - 30/01/2014, 17:51 WIB
Penulis Aditya Panji
|
EditorReza Wahyudi
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menargetkan Indonesia dapat mengadopsi jaringan seluler generasi keempat (4G) long term evolution (LTE) pada tahun 2014.

Dari sisi regulasi, Tifatul mengatakan sedang menyiapkan dan mengkaji aturan main 4G LTE. Spektrum frekuensi yang disiapkan untuk LTE adalah 1.800 MHz dan 2.300 MHz.

"Ancang-ancang kita di dua frekuensi itu. Mudah-mudahan akhir tahun 2014 sudah implementasi," ujar Tifatul.

Saat ini, spektrum 2.300 MHz telah dimanfaatkan perusahaan telekomunikasi Internux untuk memberi layanan 4G LTE. Operator telekomunikasi dengan lisensi Broadband Wireless Access (BWA) itu mengadopsi teknologi time division duplex long term evolution (TDD LTE). Di frekuensi tersebut, Internux menggunakan lebar pita 15 MHz untuk menggelar 4G LTE.

Namun, Internux hanya memberi layanan data (internet), tidak dapat digunakan untuk layanan telepon dan SMS.

Kemenkominfo sebelumnya menargetkan implementasi 4G LTE bisa dilakukan pada 2013. Namun, rencana itu molor lantaran penataan blok 3G di spektrum 2.100 MHz belum rampung.

Kemenkominfo masih punya pekerjaan rumah setelah proses akuisisi dan merger XL Axiata dan Axis rampung. Kemenkominfo mewajibkan XL memberikan dua blok 3G. Nah, dua blok itu akan dilelang kembali kepada perusahaan telekomunikasi yang berminat.

Sejak 2009, pemerintah sudah memiliki pemetaan program pemerataan infrastruktur telekomunikasi, yang bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi. Sayangnya, lanjut Tifatul, ada perusahaan telekomunikasi yang wanprestasi, tidak membangun infrastruktur karena alasan bisnis.

"Kita masih melakukan pemerataan. Sementara di tempat yang telah memiliki infrastruktur, harus melakukan peningkatan kualitas," ujar Tifatul.

Dalam riset yang dilakukan penyedia layanan komputasi awan, Akamai Technologies, tercatat bahwa akses internet di Indonesia terbilang pelan di kawasan Asia Pasifik.

Indonesia berada di peringkat 118 di Asia Pasifik untuk urusan akses internet. Rata-rata kecepatan internet di Indonesia hanya 1,5 Mbps pada kuartal ketiga 2013, menurun 14 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Korea Selatan masih memegang posisi sebagai negara dengan internet tercepat di Asia Pasifik per kuartal tiga 2013, dengan rata-rata 22,1 Mbps, dan Jepang berada di posisi kedua dengan rata-rata 13,3 Mbps.

Akses internet yang cepat dipercaya dapat meningkatkan perekenomian suatu negara. Menurut Bank Dunia, sekitar 10 persen penetrasi broadband di suatu negara dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 1,38 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com