Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah dan Mitos di Balik Logo Apple

Kompas.com - 03/02/2014, 10:45 WIB
Aditya Panji

Penulis

Jobs ingin nama dan logo Apple seakan menyatu.

Jobs dipertemukan dengan desainer bernama Rob Janoff pada Januari 1977. Kala itu, Janoff bekerja sebagai art director di perusahaan humas Regis McKenna, Inc (RMI) yang berbasis di California. Regis McKenna, yang tak lain adalah pendiri RMI, adalah teman dari Mike Markkula, seorang investor awal Apple.

Dimulai dengan apel

Mengapa yang dipilih adalah Janoff? Janoff dikenal memiliki kemampuan mendefinisikan konsep-konsep abstrak menjadi bentuk visual. Salah satu pesan Jobs kepada Janoff adalah, “Jangan membuatnya terlihat lucu.”

Rob Janoff di tahun 1977
Setelah pertemuan itu, Janoff mulai menggambar dengan tangannya sendiri, mendefinisikan konsep, dan membayangkan bentuk buah apel yang nyata.

Terciptalah sebuah desain ilustrasi tunggal, menggambarkan bentuk apel yang sederhana, lengkap dengan daun kecil yang mengambang. Penambahan pola gigitan pada samping kanan buah didasari atas alasan visual, agar buah itu terlihat seperti apel, bukan ceri, bukan pula tomat.

Pola gigitan pada buah apel itu dipandang Janoff akan dialami semua orang dan lintas budaya. Jika seseorang memiliki apel, maka ia akan menggigit dari samping dan mereka akan mendapatkan hasilnya, dalam hal ini daging buahnya.

Salah seorang direktur kreatif di kantor RMI, memberi tahu kepada Janoff bahwa kata “Bite” yang berarti gigitan, pengucapannya sama seperti “Byte,” yaitu sebuah unit informasi digital dalam sistem komputasi dan telekomunikasi.

RobJanoff.com
Ilustrasi pembuatan logo Apple karya Rob Janoff
Janoff yang tidak memahami istilah dasar komputer terkejut mendengar penjelasan itu. “Yah, Anda tahu, bahwa ada istilah komputer yang disebut 'Byte'. Jadi, rasanya ini seperti sempurna,” tutur Janoff.

Dalam situs web resmi Rob Janoof, ia mengaku seluruh proses desain logo Apple hanya membutuhkan waktu dua pekan, sejak awal pertemuan hingga presentasi desain terakhir.

Saat mempresentasikan desain, Janoff bertemu dengan Jobs, Wozniak, dan Markkula. Ia menyajikan dua versi logo, satu tanpa gigitan, dan satu dengan gigitan. Janoff juga menawarkan beberapa versi warna, yaitu warna solid, metalik, dan versi bergaris.

Warna pelangi dan mitos

Jobs sangat suka desain dengan gigitan, dan warna bergaris. Dipilih lah warna pelangi yang tidak beraturan untuk menghiasi bagian dalam buah. Janoff mengatakan, warna hijau ditaruh paling atas karena di sana ada daun yang selalu berada di atas dari permukaan tanah.

Makna di balik warna pelangi itu adalah, Jobs ingin semua orang di Apple “berpikir beda.”

Logo Apple versi pelangi karya Rob Janoff
Apple menyiapkan logo itu untuk peluncuran produk komputer Apple II pada April 1977. Logo kemudian menghiasi semua produk Apple dan dipromosikan lewat iklan di media massa.

Mantan eksekutif Apple, Jean-Louis Gassee, yang juga pendiri Be Operating System (BeOS), mengatakan bahwa logo Apple adalah sebuah misteri baginya. “Salah satu misteri yang mendalam untuk saya adalah logo kami. Simbol nafsu dan pengetahuan, menggigit, semua disilangkan dengan warna pelangi dalam urutan yang salah. Anda tidak bisa memimpikan sebuah logo yang lebih tepat; nafsu, pengetahuan, harapan, dan anarki.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com