Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2014, 19:58 WIB
Penulis Aditya Panji
|
EditorReza Wahyudi
KOMPAS.com - Google memang telah sepakat menyerahkan unit bisnis perangkat kerasnya, Motorola Mobility, kepada Lenovo. Namun, disetujui atau tidaknya akuisisi ini akan ditentukan oleh regulator Amerika Serikat (AS) dan China.

Chairman Google Eric Schmidt, menyatakan keyakinan bahwa regulator di Amerika Serikat (AS) akan merestui akuisisi Motorola oleh Lenovo, Senin (5/1/2014). Ia melihat "kesempatan baik" dari Komite Investasi Asing AS, yang memonitor akuisisi oleh perusahaan di luar negeri.

"Ada kesempatan baik untuk menjadi okay. Kami tidak akan melakukan transaksi jika kita pikir itu akan berada dalam kesulitan," kata Schmidt, seperti dikutip dari Reuters.

Pada 29 Januari 2014, Google mengumumkan bahwa Lenovo akan membeli Motorola Mobility seharga 2,91 miliar dollar AS. Ini merupakan akuisisi terbesar sepanjang sejarah perusahaan Lenovo.

Dalam kesepakatan ini, Google menyerahkan seluruh merek dagang Motorola Mobility dan Lenovo akan menerima lebih dari 2.000 aset paten. Akan tetapi, sebagian besar paten Motorola masih dimiliki Google, termasuk program ponsel "rakitan" Project Ara yang memungkinkan komponen perangkat keras ponsel bisa diganti sesuai keinginan pengguna.

Menurut Schmidt, Lenovo punya pengalaman mengakuisisi merek dagang dari perusahaan AS. Pada 2005, Lenovo membeli merek dagang dan unit bisnis komputer pribadi ThinkPad dari IBM senilai 2,3 miliar dollar AS.

Rencana akuisisi ini akan ditinjau oleh Komite Investasi Asing AS, dan akan menimbang unsur keamanan nasional.

Beberapa Oktober 2013 lalu, saat beredar kabar bahwa Lenovo berencana membeli BlackBerry, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper angkat bicara. Ia berpesan agar BlackBerry waspada terhadap pengambilalihan perusahaan yang dapat mengganggu keamanan nasional Kanada.

Negara seperti AS dan Kanada, selama ini mencurigai pemerintah China melakukan aksi mata-mata, dan berimbas pada bisnis perusahaan teknologi asal China.

Huawei, merupakan salah satu perusahaan yang gerah dengan sikap AS karena banyak tuduhan yang menyebut perusahaan telekomunikasi itu mewakili kepentingan intelijen China. Huawei akhirnya memilih hengkang dari pasar AS, karena akses pasar dan penjualannya dibatasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Realme C53 Resmi Meluncur, Punggungnya Mirip iPhone 14 Pro

Realme C53 Resmi Meluncur, Punggungnya Mirip iPhone 14 Pro

Gadget
Cara Menambahkan Tombol E-mail di Bio Instagram

Cara Menambahkan Tombol E-mail di Bio Instagram

Software
5 Tips Memanfaatkan ChatGPT untuk Membantu Menghasilkan Uang

5 Tips Memanfaatkan ChatGPT untuk Membantu Menghasilkan Uang

Internet
iPhone Ini Masih Berfungsi Meski Sudah Tenggelam 1 Tahun

iPhone Ini Masih Berfungsi Meski Sudah Tenggelam 1 Tahun

Internet
Selain “Red Flag”, Ramai Pula Kata “Green Flag” di Medsos, Begini Artinya

Selain “Red Flag”, Ramai Pula Kata “Green Flag” di Medsos, Begini Artinya

Internet
Cara Bayar Tagihan Listrik Online di HP via PLN Mobile dengan Mudah

Cara Bayar Tagihan Listrik Online di HP via PLN Mobile dengan Mudah

e-Business
Free Fire Rilis Update OB40, Ada Spider-Man dan Dua Karakter Baru

Free Fire Rilis Update OB40, Ada Spider-Man dan Dua Karakter Baru

Game
Kenapa Penyimpanan WhatsApp Tiba-tiba Penuh? Begini Penyebabnya

Kenapa Penyimpanan WhatsApp Tiba-tiba Penuh? Begini Penyebabnya

Software
Tangkal Hoaks, Twitter Rilis Fitur Cek Fakta di Gambar

Tangkal Hoaks, Twitter Rilis Fitur Cek Fakta di Gambar

Software
[POPULER TEKNO] IndiHome Segera Gabung Telkomsel | Pengguna iPhone Bisa Login Satu Akun WhatsApp di 4 HP Sekaligus

[POPULER TEKNO] IndiHome Segera Gabung Telkomsel | Pengguna iPhone Bisa Login Satu Akun WhatsApp di 4 HP Sekaligus

Internet
Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Gadget
Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Software
Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

BrandzView
Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Internet
WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com