Dalam riset berbeda yang dilakukan TeleGeography dan Cisco, terlihat bahwa teknologi 2G masih diandalkan banyak pengguna yang menggunakan ponsel untuk kebutuhan dasar, yaitu telepon dan mengirim pesan singkat (SMS).
Selain itu, tidak ada teknologi yang lebih tepat untuk melakukan panggilan telepon selain menggunakan jaringan GSM atau CDMA. Di samping itu, biaya 2G dinilai lebih murah.
TeleGeography mencatat, ada sekitar 5 miliar pelanggan 2G pada tahun 2011 dan 2012 di seluruh dunia. Jumlah itu merosot 3 persen pada tahun 2013 menjadi 4,8 miliar.
Pada 2018 nanti, TeleGeography memprediksi jumlah pengguna 2G kurang lebih sama dengan pengguna 3G, yaitu sekitar 3,5 miliar pengguna. Meskipun, jumlah pelanggan 2G tidak lagi mengalami pertumbuhan sejak 2013, begitu juga pengguna 3G yang diproyeksi mulai turun pada 2015.
Cisco juga menyatakan hal yang kurang lebih sama, namun dengan prediksi angka jumlah pelanggan yang berbeda.
Di tahun 2018 nanti, jumlah pengguna 2G diprediksi ada di kisaran 26 persen, masih lebih besar dari pengguna 4G yang diprediksi hanya 15 persen. Sementara pengguna 3G diproyeksi mencapai 59 persen pada 2018.
Pada momentum ini, operator telekomunikasi di negara-negara berkembang akan memanfaatkan tarif GSM yang murah untuk menambah pendapatan mereka, sambil menjual ponsel dengan harga yang murah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.