Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Nyatakan Apple Siri Tidak "Berbohong"

Kompas.com - 16/02/2014, 17:44 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Oakland, California, memenangkan Apple dalam kasus gugatan konsumen iPhone 4S atas fitur perintah suara Siri yang dinilai tidak sesuai dengan janji di iklan.

Konsumen yang mengajukan gugatan mengatakan, Siri tidak mengerti pertanyaan mereka atau tidak dapat mencari tempat yang mereka tanyakan.

Hakim Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Oakland, California, Claudia Wilken mengatakan, konsumen tidak mengidentifikasi pernyataan Apple secara spesifik. "Apple tidak membuat janji bahwa Siri akan beroperasi tanpa gagal," kata Wilken dalam putusannya.

"Seorang konsumen yang mengerti akan memahami bahwa iklan yang menggambarkan sebuah produk dimaksudkan untuk tidak mempromosikan upaya gagal."

Ben Barnow, pengacara konsumen yang mengajukan gugatan, tidak segera menanggapi permintaan wawancara dari Bloomberg.

Dalam gugatan, para konsumen iPhone menyatakan bahwa Apple mengklaim Siri bertindak sebagai asisten pribadi yang "akan mendengarkan, mengerti Anda, dapat menjawab pertanyaan Anda, dan bahkan menyelesaikan tugas-tugas Anda."

Sebelumnya, konsumen iPhone 4S bernama Frank M. Fazio asal New York, juga pernah mengajukan gugatan kepada Apple pada Maret 2012, dengan tuduhan membuat iklan televisi komersial palsu tentang kemampuan Siri.

Fazio mengklaim, Siri jauh dari responsif. Ketika ia meminta penunjuk jalan ke lokasi tertentu, atau mencari sebuah toko, Siri sering tidak memahami apa yang diperintahkan. Bahkan, setelah menunggu cukup lama, Siri memberi jawaban yang salah.

Kala itu, pihak penggugat menyatakan Siri adalah sebuah produk yang masih dalam pengembangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com