Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Line Dapat Keuntungan?

Kompas.com - 21/02/2014, 10:45 WIB
Aditya Panji

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis aplikasi pesan instan Line mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal keempat 2013. Game memberi keuntungan terbesar untuk bisnis Line, diikuti dengan penjualan stiker digital.

Dalam laporan keuangan Line kuartal empat 2013, tercatat bahwa pendapatan Line Corporation dari bisnis intinya, yaitu aplikasi Line, mencapai 12,2 miliar yen Jepang (atau sekitar Rp 1,4 triliun) atau naik 20 persen dari kuartal sebelumnya dan tumbuh 450 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun 2012.

Perusahaan asal Jepang itu melaporkan, total pendapatan sepanjang 2013 dari aplikasi Line mencapai 34,3 miliar yen Jepang.

Global Business Development Team Manager Line, Jinny Kim mengatakan, game memberi kontribusi terbesar untuk Line, sebesar 60 persen. Sementara stiker digital, hanya memberi kontribusi 20 persen, dan sisanya disumbang dari bisnis lainnya seperti akun resmi dari sebuah institusi dan stiker sponsor.

"Hingga kini game buatan kami yang tersedia di Line masih menjadi sumber pendapatan utama. Jadi selain berkirim pesan, pengguna juga menghabiskan waktunya dengan bermain game di platform Line," ujar Jinny saat ditemui KompasTekno di Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Penjualan game di Line paling banyak berasal dari platform Apple iOS, lalu diikuti platform Google Android. Pengguna bisa membeli sebuah konten digital untuk game yang dimainkan, dan inilah yang menjadi pemasukan utama bagi Line.

Dari sisi jumlah pengguna, Jinny mengatakan bahwa pengguna aplikasi Line secara global telah mencapai 350 juta pada kuartal empat 2013. Sekitar 70 sampai 80 persen pengguna tersebut merupakan pengguna aktif bulanan.

Pertumbuhan ini sangat pesat, karena pada bulan Januari 2013, jumlah pengguna Line baru mencapai 100 juta, lalu di bulan November tumbuh mencapai 300 juta pengguna.

Indonesia urutan ketiga

Di Indonesia sendiri, Line memiliki basis pengguna yang besar. Pada kuartal empat 2013, jumlah pengguna Line di Indonesia mencapai 20 juta. Sayangnya, Jinny enggan memberi tahu berapa jumlah pengguna aktif Line di Indonesia.

Jepang masih menjadi negara dengan basis pengguna Line terbesar, yang mencapai 50 juta, lalu diikuti Thailand di peringkat kedua dengan 22 juta.

Di peringkat keempat ada Taiwan dengan 17 juta pengguna, lalu Spanyol dan India masing-masing 16 juta, serta Meksiko dan Korea 10 masing-masing 10 juta pengguna.

Line merupakan aplikasi untuk menyampaikan pesan dalam bentuk teks, foto, suara, ataupun video. Pada Januari 2014, tercatat ada 9,2 miliar pesan dikirim dan diterima lewat Line. Aplikasinya tersedia di platform iOS, Android, Windows Phone, BlackBerry, Nokia Asha, hingga ponsel fitur, serta komputer pribadi Windows dan Mac.

Selain mengirim pesan, Line juga menyediakan layanan panggilan telepon dan panggilan video lewat jaringan internet. Mereka juga menyediakan game dan stiker digital.

Aplikasi Line diluncurkan pada tahun 2011 oleh perusahaan Naver Corporation yang berbasis di Korea Selatan. Pada Februari 2013, perusahaan itu berganti nama menjadi Line Corporation dan membangun kantor pusat di Jepang.

Aplikasi ini bersaing dengan produk sejenisnya, seperti WhatsApp, KakaoTalk, WeChat, Viber sampai Facebook Messenger.

WhatsApp masih jadi pemimpin aplikasi pesan instan, dengan 430 juta pengguna aktif pada Januari 2014.

Jumlah pesan yang diproses oleh WhatsApp mencapai 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta per hari yang terekam pada Juni 2013. Angka itu disebut-sebut sudah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia sehingga WhatsApp dianggap sebagai salah satu penyebab menurunnya pertumbuhan SMS di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com