Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartphone Bikin Terlalu Produktif, Tak Lagi Kreatif

Kompas.com - 10/03/2014, 09:44 WIB
Oleh: Dhyoti R. Basuki*

KOMPAS.com - Apakah kita terlalu produktif untuk menjadi kreatif?

Rasa ‘haus’ kita akan pertumbuhan dan peningkatan produktivitas akan membuat kita sangat bergantung pada perangkat mobile yang selalu terhubung. Kita hidup serba non-stop, 24 jam selama seminggu, dan selalu “on”, terhubung dan mendapatkan hiburan. Dan smartphone pun membunuh rasa bosan.

Boleh jadi ini terdengar seperti sesuatu yang baik, dengan tingkat produktivitas yang semakin tak tentu. Akan tetapi, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk meningkatkan produktivitas ini?

Tidak ada lagi waktu luang yang tersisa untuk melepaskan atau membunuh rasa bosan.

Bagaimana Smartphone Membunuh Rasa Bosan:

  • Anda 100% terhubung
  • Email pekerjaan terhubung ke smartphone Anda, kapan saja setiap hari
  • Waktu di perjalanan digunakan untuk membaca dan membalas email kantor
  • Iklan di program favorit Anda akan memberikan berbagai macam updates
  • Anda kecanduan bermain Candy Crush

Kini para pengusaha dapat menghubungi karyawannya kapan saja dan sekat-sekat dalam kantor pun kini telah mampu melintasi blok dinding kantor dan telah memasuki rumah, mobil dan waktu untuk melakukan hobi.  

“Mustahil untuk tidak melakukan apa-apa,” kata Genevieve Bell.

Bahkan melihat proyeksi target pertumbuhan pendapatan per kapita global yang dapat merusak pikiran kita.

Berdasarkan laporan McKinsey baru-baru ini, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan per kapita secara global, maka dibutuhkan investasi di bidang infrastruktur sekitar US$ 57 triliun dari sekarang hingga 2030. Hampir 60 persen atau lebih dari $ 36 triliun dihabiskan selama 18 tahun terakhir.

Dalam pola pikir yang sangat produktif saat ini, rasa bosan adalah sesuatu yang negatif dan dianggap membuang-buang waktu bermanfaat dan berharga.

Orang tidak lagi berdiri hampa untuk menunggu kereta, mereka akan menghubungkan diri dengan yang lainnya di situs jejaring sosial, memeriksa email kantor atau bermain Candy Crush. Rasa bosan telah sirna dan kita telah berhasil menggunakan waktu senggang 5 menit kita itu dan mengisinya dengan berbagai macam aktivitas.

Tapi apakah rasa bosan itu memang buruk? Atau memang “dipandang” sebagai sesuatu yang buruk saja?

Rekan saya di Intel, Genevieve Bell, selaku  Director of the Interaction and Experience Research Group di Intel Labs telah meneliti mengenai topik tentang perasaan bosan ini. Menurut Bell, "Merasa bosan adalah momen produktif yang ekstrem ketika otak Anda dapat me-reset secara otomatis dan memungkinkan ide-ide baru dan inovatif mengalir.”

Boleh jadi, ini adalah waktunya untuk intervensi smartphone?

Jadi, bagaimana Anda menyeimbangkan produktivitas dengan waktu untuk berpikir kreatif sederhana: saatnya untuk mematikan smartphone Anda. Berhentilah bermain Candy Crush dan mengikuti teman-teman Anda di Facebook dan dengan senang hati duduk dengan pikiran kita sendiri. Bagaimana bila kita mengubah cara kita menggunakan smartphone dan memandangnya sebagai cara yang mudah untuk memasuki imajinasi kita daripada melihat perangkat itu hanya sebagai obat pembunuh rasa bosan?

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com