Berbicara dalam sebuah konferensi yang dihadiri Kanselir Jerman Angela Merkel, Cameron mengatakan bahwa program ini akan dilakukan oleh King's College London dan University of Surrey dari Inggris dan university of Dresden dari Jerman.
"Negara-negara seperti Jerman dan Inggris hanya akan berhasil jika kita mendorong tanpa henti untuk ide-ide dan inovasi baru," kata Cameron, seperti dikutip dari The Australian, Senin (10/3/2014).
Cameron menyatakan Inggris punya keunggulan dalam hal perangkat lunak dan desain, sementara Jerman unggul dalam hal teknik dan industri manufaktur. Jika keduanya digabungkan dapat mengembangkan telekomunikasi internet yang hebat.
Inggris berjanji akan mengalokasikan dana 45 juta poundsterling atau sekitar Rp 850 miliar untuk dana penelitian dan pengembangan inernet mobile 5G. Ia juga percaya internet mobile akan membawa manfaat ekonomi sekitar 100 miliar poundsterling atau sekitar Rp 1.900 triliun pada tahun 2025.
"Kami berada di ambang sebuah revolusi industri baru, dan saya ingin kita (Inggris dan Jerman) untuk memimpin itu," tegas Cameron.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.