Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Pusat Microsoft dan Misteri Gedung Nomor 7

Kompas.com - 14/03/2014, 19:40 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

Di sisi kolam terdapat meja kayu, serta sebuah wilayah lapangan rumput yang tak seberapa besar. "Area ini biasanya digunakan untuk pesta karyawan, terutama di masa-masa awal Microsoft. Kami bisa mengadakan pesta barbekyu untuk momen istimewa, misalnya setelah peluncuran produk," kata Duffy.

Hal yang menarik adalah, dalam pesta pasca-rampungnya sebuah produk itu, kadang akan ada orang yang berenang melintasi Danau Bill. Legendanya adalah, pimpinan tim untuk produk tertentu akan bertaruh melintasi danau itu bila timnya bisa mencapai target tertentu, umumnya target tenggat waktu. Konon, di masa awal Microsoft, bahkan Bill Gates pun pernah melintasi danau itu.

"Karena pimpinan tim, akan mendorong timnya untuk kerja keras memenuhi tenggat mereka. Janji untuk berenang menyeberangi danau pun jadi semacam motivasi bagi anggota tim, yang ingin melihat bos mereka melakukan itu," kata Duffy.

Tentunya tradisi itu sekarang sudah semakin jarang dilakukan. Salah satunya karena Microsoft bukan lagi semata-mata perusahaan software tradisional yang selalu meluncurkan produk dalam kemasan.

Meski demikian, Legenda Danau Bill tetap ada dan jadi salah satu "cerita rakyat" yang menarik bagi karyawan Microsoft.

3. Walk of Fame

Di Hollywood, ada sebuah jalan yang menampilkan nama-nama para bintang film di trotoarnya. Turis kerap kali menghabiskan waktunya mencari nama bintang kesukaannya dan memotretnya sebagai kenang-kenangan.

Di Kampus Redmond, juga terdapat "Walk of Fame" semacam itu. Namun yang ditampilkan adalah nama-nama produk Microsoft yang pernah dirilis.

Wicak Hidayat/Kompas.com
Di taman ini Microsoft memasang plakat produk-produk mereka yang pernah diluncurkan. Walk of Fame yang segera menjadi
Bagi mereka yang menggunakan komputer sejak tahun 1980-an, jalan-jalan di Walk Of Fame itu bisa menjadi semacam "jalan kenangan", mengingat kekaguman (atau kekesalan) di masa-masa awal menggunakan komputer.

Produk-produk klasik seperti Encarta, Microsoft Word 6 atau Microsoft Windows 95, tercantum di sana. Juga produk-produk Microsoft yang "kurang terkenal", seperti Microsoft Hellbender atau Microsoft Bob.

Wicak Hidayat/Kompas.com
Plakat Microsoft Encarta
Kondisi plakat-plakat itu tampak sudah termakan waktu. Saat ini pun, Duffy menuturkan, sudah tidak lagi dilakukan penambahan plakat baru. Bahkan penambahan plakat sudah berhenti sejak beberapa tahun lalu.

Seiring perkembangan peranti lunak yang makin pesat, dan perubahan yang dialami Microsoft, agaknya "Walk of Fame" itu akan menjadi semacam museum untuk mengenang masa-masa awal Microsoft dengan mimpi yang boleh dibilang sudah terwujud: menghadirkan satu PC di setiap rumah.

4. Museum Microsoft

Bicara soal museum, di Kampus Redmond memang terdapat satu area yang benar-benar dirancang sebagai sebuah museum. Area bernama Visitor Center itu menampilkan alat peraga yang menceritakan sejarah Microsoft.

Wicak Hidayat/Kompas.com
Visitor Center di Kantor Pusat Microsoft, Redmond, bagai museum yang menampilkan berbagai produk Microsoft dan peraga sejarah perusahaan itu.
Misalnya, di salah satu sisi ruangan terdapat peragaan berbagai benda klasik dan produk Microsoft yang "mengubah" benda itu. Mesin Tik kuno, contohnya, dilengkapi dengan plakat yang mencantumkan Microsoft Office. Sebuah pengingat bagaimana cara manusia bekerja telah banyak berubah.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com