Tak jauh dari peragaan itu, terdapat "foto jadul" Microsoft di masa-masa awalnya. Foto itu menampilkan tim awal Microsoft yang mengembangkan peranti lunak pemrograman BASIC di kantor mereka di Albuquerque, Texas, pada 1975.
Area berikutnya dari museum itu lebih banyak menampilkan produk terbaru Microsoft. Jajaran tablet Surface 2, laptop dan tentu saja perangkat berbasis Windows Phone tampil di sana. Kemudian ada juga wilayah khusus yang menampilkan Xbox One.
Wicak Hidayat/Kompas.com Tablet Microsoft Surface dipamerkan di ruang Visitor Center
Beberapa konsep "masa depan" juga ditampilkan di situ. Mulai dari perangkat
wearable hingga layar sentuh berukuran besar resolusi tinggi dengan 100 titik sentuhan bernama Perceptive Pixels.
5. Laboratorium Ilmuwan "Gila"
Lokasi lain yang juga menarik, namun yang ini tidak terbuka untuk umum, adalah laboratorium yang digunakan Microsoft untuk pengembangan hal-hal "di luar kotak" alias "out of the box". Salah satunya yang bernama Edison Lab.
Edison Lab dikepalai Stevie Batiche, pria berambut panjang yang tampak selalu antusias menjelaskan alat-alat "ajaib" yang ada di lab itu. Dalam kunjungan ini, Batiche menjelaskan berbagai eksperimen layar yang dilakukan Microsoft.
Wicak Hidayat/Kompas.com Laboratorium Edison digunakan sebagai salah satu tempat berbagai eksperimen di Microsoft.
Misalnya, ada sebuah layar yang jika dilihat oleh dua orang yang berbeda akan menampilkan gambar yang berbeda, meskipun mereka menatap layar yang sama. Salah satu skenario yang ditampilkan adalah bermain
game First Person Shooter tanpa
split screen.
Wicak Hidayat/Kompas.com Edison Lab juga dipakai untuk penelitian layar komputer
Selain itu, ada sebuah layar 3D yang tidak membutuhkan kacamata, hologram yang mampu dilihat dari berbagai sudut, layar transparan yang memungkinkan pengguna memanipulasi obyek di layar dengan meletakkan tangan di belakang layar dan banyak lagi.
Batiche mengatakan, tidak semua yang mereka kerjakan di lab itu ditampilkan pada rombongan jurnalis yang datang. Beberapa proyek masih "dirahasiakan".
6. Cybercrime Center
Microsoft juga memiliki sebuah fasilitas khusus penanganan kejahatan cyber yang menarik. Secara visual, fasilitas tersebut mirip dengan laboratorium di serial CSI, dengan dinding-dinding kaca dan layar-layar besar.
Wicak Hidayat/Kompas.com Cybercrime Center, tempat Microsoft memantau dan menganalisa berbagai kegiatan ilegal di internet.
Tentunya yang disaksikan rombongan adalah area terbuka tempat pengunjung. Namun fasilitas itu sebenarnya digunakan juga oleh penegak hukum dari berbagai wilayah yang bekerjasama dengan Microsoft untuk menangani kasus kejahatan
cyber tertentu.
Wicak Hidayat/Kompas.com Para peneliti di Cybercrime Center Microsoft juga memantau dan menganalisa berbagai program jahat, termasuk malware, botnet, hingga pembajakan peranti lunak. Sayangnya, ruang kerja peneliti cybercrime tak boleh diabadikan.
Salah satu kasus yang ternama adalah penanganan jaringan bot (botnet) Citadel maupun Conficker. Di fasilitas itu Microsoft juga memantau pembajakan peranti lunak mereka di seluruh dunia.
7. Envisioning Center
Sebagai lokasi pamungkas dalam kunjungan ke kampus Redmond adalah sebuah area khusus yang dinamai Envisioning Center. Area ini dirancang bagi para eksekutif klien Microsoft, maupun pejabat negara atau pesohor yang berkunjung ke Microsoft.
Wicak Hidayat/Kompas.com
Wicak Hidayat/Kompas.com Di Envisioning Center, konsep masa depan diperagakan dengan gaya teatrikal.
Area ini menampilkan konsep masa depan 3-10 tahun yang akan datang. Dirancang dalam bentuk ruangan-ruangan, Envisioning Center jadi alat untuk bercerita bagaimana teknologi akan digunakan di masa depan, baik saat bekerja ataupun di rumah.
Wicak Hidayat/Kompas.com Konsep teknologi masa depan di Envisioning Center.
Konsep-konsep yang ditampilkan dirancang untuk membuat kagum, namun tetap dengan teknologi yang "bisa dipercaya". Maka jangan berharap ada hal-hal seperti mesin waktu atau "pintu ke mana saja" di sini.
Peragaan ditampilkan secara teatrikal, biasanya dengan seorang pemandu yang mengambil peran tertentu bagaikan aktor di panggung drama. Pengunjung akan dibawa melihat bagaimana seseorang di masa depan, misalnya, melakukan rapat kerja dengan menghadapi layar berukuran besar dan "asisten pribadi" berupa kecerdasan buatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.