Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2014, 11:10 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Rencana Asus untuk memperkenalkan perangkat mobile dengan dua sistem operasi, Android dan Windows, nampaknya akan terhambat, atau bisa jadi terhenti. Karena, Microsoft dan Google sama-sama tidak menginginkan sistem operasinya berada dalam satu perangkat.

Asus diberitakan oleh The Wall Street Journal (14/3/2014) mendapat tekanan dari Google dan Microsoft unutk menunda produksi laptop Transformer Book Duet TD300 yang memiliki fitur dual-boot, Android dan Windows. TD300 diperkenalkan Asus di ajang Consumer Electronic Show pada Januari 2014.

TD300 dikembangkan Asus berdasar pada tablet Transformer. Tablet tersebut dimodifikasi dengan menambahkan papan ketik fisik (keyboard) sehingga modelnya menyerupai laptop.

Microsoft memiliki alasan kuat mengapa mereka tidak ingin berbagi ruang dengan Google dalam satu perangkat. Alasan utamanya adalah Google dianggap bisa menggerogoti bisnis desktop dan laptop yang selama ini dikuasai oleh microsoft.

Sementara Google, membuka hatinya untuk berbagi ruang dengan Windows. Tapi, khusus di perangkat Transformer Book Duet TD300, Google menuntut agar Asus menggunakan Android murni. Artinya, tidak melakukan modifikasi apapun pada Android yang digunakan pada perangkat tersebut.

Selain Asus, sebenarnya produsen prosesorIntel pun turut dirugikan dengan terhambatnya produksi laptop yang menjalankan Android dan Windows. Intel saat ini sedang berusaha memperluas pasarnya ke ranah mobile, dengan memproduksi prosesoruntuk smartphone dan tablet.

Produk yang menjalankan dua sistem operasi sekaligus seperti Transformer Book Duet buatan Asus, diyakini Intel bisa menarik perhatian konsumen yang ingin bekerja sekaligus bersantai dengan perangkat mobile. Aplikasi berorientasi PC bisa dijalankan dengan Windows, sementara aplikasi mobile bisa dinikmati dengan Android.

Intel sebelumnya telah menjalin kerja sama erat dengan Microsoft di pasar PC. Namun kesuksesan Windows di pasar PC dan notebook tidak diikuti dengan kesuksesan di pasar smartphone dan tablet. Harapan Intel sebenarnya juga diletakkan pada perangkat yang menjalankan dua sistem operasi tersebut.

Prosesor buatan Intel dengan arsitektur x86 juga dirancang sedemikian rupa agar berjalan dengan baik di sistem operasi Android, agar bisa bersaing dengan prosesor berarsitektur ARM. Tak sampai di situ saja, usaha Intel juga dilakukan dengan merilis firmware yang mendukung Windows dan Android.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com