HTC punya alasan sendiri mengapa mereka menggunakan kode M8 di dalam tanda kurung. Kode itu dimaksud agar tak membuat calon konsumen bingung, sekaligus menjadi pembeda yang jelas antara All New HTC One dengan HTC One generasi pertama yang diluncurkan pada 2013.
Jadi, mari kita sebut saja All New HTC One sebagai HTC One M8 agar lebih singkat.
KompasTekno dapat kesempatan menjajal HTC One M8 pada pertengahan Maret 2014 di Jakarta. Kesan pertama saat melihatnya, jelas ini adalah produk premium. Solid. Kokoh!
Desain
Hampir seluruh tubuhnya dibalut material metal bertekstur matte yang mirip dengan material MacBook buatan Apple. Material ini membuat HTC One M8 terasa dingin saat digenggam di ruang ber-AC.
Layar tersebut diapit oleh speaker dengan teknologi BoomSound stereo yang terletak di bawah dan atas layar.
Di sisi bawah, terdapat port jack audio 3,5mm dan port MicroUSB untuk mengisi daya baterai atau untuk menghubungkan ponsel dengan komputer pribadi. Tombol daya terdapat di sisi atas. Sementara di sisi kiri dan kanan masing-masing ada slot MicroSD dan slot Nano-SIM serta tombol pengatur volume.
HTC juga menyediakan slot memori eksternal MicroSD. Fitur tersebut memungkinkan pengguna memperluas media penyimpanan data di luar memori internal.
HTC telah memodifikasi tampilan dan fitur sistem operasi tersebut. Tampilan hasil modifikasi itu disebut HTC Sense yang telah memasuki versi 6.0. Di sana terdapat fitur-fitur eksklusif seperti BlinkFeed untuk melihat informasi, notifikasi, dan berita terkini. Ada juga aplikasi Zoe yang mampu menggabungkan foto dan video secara otomatis menjadi klip video yang lengkap dengan musik latar.
Duo Camera
Daya tarik utama ponsel ini terletak pada unit kamera yang disebut Duo Camera. Terdapat dua kamera (besar dan kecil) di bagian belakang, dan dua lampu kilat LED.
Dua kamera pada HTC One M8 itu punya sensor khusus yang mampu mendeteksi objek yang menghalangi kamera. Hal tersebut terbukti saat KompasTekno iseng menutup kamera kecil dengan jari saat sedang mengambil foto. Ternyata, di layar muncul keterangan yang mengatakan bahwa kamera kedua diblok oleh jari. Sementara jika kamera utama yang berukuran besar ditutup, maka layar akan menampilkan warna merah.
UltraPixel bukanlah satuan hitung. UltraPixel yang menjadi istilah marketing HTC ini, mengacu pada ukuran reseptor cahaya (pixel) pada sensor kamera HTC One M8 yang lebih besar dibandingkan sensor kamera ponsel lainnya. Ukuran yang lebih besar tersebut diklaim membuat sensor kamera lebih sensitif terhadap cahaya dan mampu menghasilkan gambar lebih bagus.
Ukuran reseptor cahaya pada ponsel HTC One M8 diklaim 1/3 kali lebih besar dibandingkan ponsel premium lainnya. Kekurangan teknologi ini adalah, kamera HTC One M8 memakai resolusi pixel yang lebih kecil dibandingkan ponsel premium lain yang kini mengusung sensor 8MP hingga 13MP atau lebih.
Di bagian depan, terdapat kamera dengan resolusi 5MP (kali ini HTC mengungkap secara detail ukuran pixel-nya). Kamera depan tersebut mampu mengambil foto dengan sudut pandang yang lebar, serta memudahkan pengguna dalam mengambil foto diri sendiri tanpa bantuan orang lain atau kini populer disebut "selfie."
Setelah kamera, mari kita intip fungsi dua lampu kilat LED di bagian belakang yang masing-masing berwarna putih dan kuning. Saat keduanya memancarkan cahaya, maka hasil pencahayaan pada foto diklaim lebih seimbang. Tidak terlalu kuning, dan tidak terlalu putih.
Aplikasi foto pada HTC One M8 juga cukup menarik. Pengguna dimungkinkan memilih fokus, background atau foreground, setelah selesai memotret. Fitur macam ini nampaknya akan menjadi tren dan membuka ruang persaingan lebih ketat bagi ponsel pintar yang menjadikan kamera sebagai daya tarik utama. Sekadar catatan, Samsung juga menyediakan fitur tersebut pada ponsel terbaru Galaxy S5.
HTC sebenarnya juga menyediakan banyak filter dan efek foto. Di sana pengguna dimungkinkan memakai dua efek sekaligus atau menggunakan efek yang bernuansa fun seperti salju. Tetapi, fitur ini nampaknya kurang bermanfaat karena fungsinya tidak begitu hebat jika dibandingkan dengan aplikasi olah foto populer macam Snapseed, Photoshop Express, dan sebagainya.
HTC One M8 tersedia dalam dua pilihan warna, yakni gray dan silver. Produk yang masuk ke pasar Indonesia telah mendukung jaringan seluler 4G LTE, meskipun Anda harus menunggu hingga akhir 2014, atau bahkan tahun 2015, untuk bisa menikmati internet 4G LTE di genggaman.
Produk ini dijadwalkan hadir di pasar Indonesia sekitar April 2014. Anda tentu bertanya-tanya tentang harganya. KompasTekno memang belum mendapat informasi pasti soal itu. Tetapi, kita dapat memprediksi harga HTC One M8 berdasarkan keputusan Samsung yang memasang harga Rp 8,5 juta untuk Galaxy S5. Karena HTC One M8 akan menjadi lawan langsung Galaxy S5, maka logikanya harga perangkat ini tidak akan jauh dari kisaran itu.
Untuk melengkapi penampilan luar HTC One M8, produsen asal Taiwan itu berjanji akan membawa serta aksesori pelindung ponsel yang canggih (smart cover) dengan penjualan secara terpisah. Bagian depan pelindung itu didesain dengan pola lubang-lubang kecil. Pola tersebut memungkinkan layar ponsel yang sedang tertutup tetap menampilkan informasi dan notifikasi. Informasi yang ditampilkan meliputi jam, cuaca, hingga notifikasi pesan dan e-mail.