Hal ini diakui Indosat membuat pelanggan sulit melakukan panggilan telepon, berkirim pesan singkat, dan mengakses layanan data (internet), termasuk pelanggan data segmen korporasi yang berbasis Internet Protocol (IP)/Ethernet.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Indosat?
Dalam keterangan resmi, Indosat mengatakan "telah ditemukan adanya anomali trafik berupa flooding traffic di sisi IP MPLS yang menyebabkan kelebihan beban (overload) di perangkat Indosat".
MPLS atau multiprotocol label switching merupakan cara penyampaian paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi. Seperti dikutip dari Wikipedia, prinsip kerja MPLS adalah "menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya".
Sementara itu, akun Twitter BGP Monitoring melaporkan, sistem jaringan Indosat telah "membajak" 415.652 IP prefix yang diduga akibat kesalahan konfigurasi Border Gateway Protocol (BGP) pada router Indosat.
Prefix IP tersebut mengakses jaringan beberapa perusahaan besar, seperti Apple, Telia, NTT, Level3, Comcast, CableOne, dan Akamai.
"Pembajakan" IP prefix yang dimaksud di sini adalah alamat-alamat prefix internet milik beberapa perusahaan tersebut telah diarahkan ke alamat IP yang salah oleh Indosat. Contoh imbasnya, jika ada pengguna yang ingin mengakses jaringan/server milik Apple, maka akan bermasalah.
Ketika ditanya tentang laporan BGP Monitoring tersebut, Juru Bicara Indosat Adrian Prasanto belum bisa memberi keterangan. "Kami belum bisa kasih komentar ke arah itu karena sedang dilakukan investigasi," tutur Adrian.
"Human error"
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.