Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Keluhan Karyawan Apple soal Kantornya

Kompas.com - 11/04/2014, 07:30 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

"Hanya saya dan tiga developer lain yang boleh masuk ruangan. Apple mencatat nama dan nomor jaminan sosial beberapa orang yang memiliki akses," imbuhnya. Apple bahkan disebut sampai mengebor dan merantai produk yang dikerjakan itu ke meja agar tidak bisa dibawa ke mana-mana.

Budaya rahasia

Beberapa karyawan Apple lain yang tak mau disebut identitasnya juga turut angkat suara. Menurut mereka, budaya rahasia yang ada di dalam perusahaan sangat dijunjung tinggi, terlebih jika menyangkut tentang politik dan keputusan marketing.

Fasilitas bangunan yang dimiliki Apple pun juga dikeluhkan, seperti yang diceritakan oleh mantan karyawan magang, Owen Yamuachi, berikut ini.

"Tim saya ditempatkan di gedung yang jauh di Vallco Parkway, cukup jauh dari kampus utamanya, Infinite Loop. Ini artinya saya secara fisik terpisah dengan karyawan magang lain. Selain itu, di gedung itu juga tidak ada kafe," tutur Yamuachi.

Yamuachi juga mengatakan bahwa gedung-gedung kantor milik Apple tidak menyenangkan. Banyak jalan yang gelap dan sempit, dengan langit-langit yang tinggi, serta kantor-kantor tertutup untuk karyawannya. Lokasi yang terpisah itu bisa menambah konsentrasi bekerja, tetapi juga bisa membuat orang kesepian.

Gaji rendah

Banyak yang ingin bekerja di Apple. Karena itu, nilai tawar calon karyawan menjadi lebih rendah. Salah seorang yang berkomentar di situs komunitas karier, Glassdoor, mengatakan, "Gaji yang rendah sudah biasa dikeluhkan di tengah karyawan Apple."

Keluhan tersebut bukan hanya berasal dari karyawan di toko ritel Apple, melainkan juga dari golongan spesialis bisnis, profesional TI, dan lainnya yang bekerja di perusahaan.

Selain itu, gaya kepemimpinan juga berbeda jika dibandingkan dengan masa Steve Jobs. Max Paley, mantan Engineering Vice President, mengatakan, "Setiap meeting kini diisi dengan hal-hal mengenai manajemen dan penyaluran barang, saat saya masih di sana, para engineer boleh memutuskan apa yang diinginkan, dan itu menjadi tugas bagi produk management dan supply management untuk mewujudkannya, prioritasnya kini sudah berubah," ujar Paley.

Belum lagi, di Cupertino, kota tempat markas Apple berdiri, menurut survei Glassdoor, disebut sebagai kota yang membosankan. Jadi bagaimana? Masih terpikir untuk bekerja di Apple Inc.?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com