Portal teknologi ArsTechnica mencatat, Kaskus merupakan salah satu layanan yang memanfaatkan OpenSSL untuk mengenkripsi akun pengguna.
Untuk berjaga-jaga, ada baiknya pengguna Kaskus mengganti kata sandi atau password di layanan itu. Sebab, dikhawatirkan password lama sudah bocor dan diketahui pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dari sisi pengguna, tak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini kecuali menunggu penyedia layanan bersangkutan menambal celah Heartbleed, lalu mengganti password untuk berjaga-jaga apabila kata kunci yang lama telah bocor.
KompasTekno telah menghubungi pendiri sekaligus Chief Community Officer Kaskus, Andrew Darwis. Ia mengatakan tim teknis telah menambah celah keamanan pada OpenSSL di situs web Kaskus.
“Kita dapat laporan dari Kaskuser atas Heartbleed. Setelah itu kita langsung patch SSL dan sekarang sudah aman,” ujar Andrew.
Belakangan ini Heartbleed ramai disebut sebagai salah satu celah keamanan terbesar dan tercanggih yang pernah ditemukan sepanjang sejarah internet.
Heartbleed ditemukan setelah tim peneliti keamanan komputer di Universitas Michigan, Amerika Serikat, menggunakan pemindai jaringan open source yang disebut ZMap. ZMap dikembangkan di Universitas Michigan oleh Asisten Profesor J Alex Halderman dan mahasiswa pascasarjana ilmu komputer, Zakir Durumeric dan Eric Wusterow.
Zmap berguna untuk mencari server internet yang rentan terhadap Heartbleed yang berpotensi digunakan untuk mencuri username, password, dan informasi penting lain.
Dengan mengeksploitasi celah Heartbleed pada OpenSSL, peretas bisa mencuri informasi, meskipun sebuah situs web atau penyedia layanan sudah melakukan enkripsi (ditandai dengan gambar "gembok" dan prefiks "https:" pada URL).
Celah keamanan ini ditemukan pada OpenSSL, sebuah protokol sekuriti open-source yang digunakan untuk enkripsi informasi sensitif melalui fungsi SSL (secure sockets layer) di banyak layanan berbasis internet.
Heartbleed berimbas pada semua situs web dan layanan yang menjalankan OpenSSL versi 1.0.1 hingga 1.01f. Versi-versi OpenSSL yang rawan tersebut sudah banyak dipakai sejak Mei 2012.
Artinya, selama dua tahun, bug ini telah beredar tanpa terdeteksi di semua penyedia layanan yang menggunakan enkripsi OpenSSL, mulai dari aplikasi, situs web internet, hingga institusi perbankan.
Masalahnya menjadi besar karena OpenSSL digunakan oleh 66 persen dari semua bagian web internet untuk mengenkripsi data sehingga celah keamanan tersebar luas.
Sebagian nama layanan yang terkena dampak Heartbleed bisa dilihat dalam sebuah daftar yang dibuat pada 8 April 2014. Semenjak daftar tersebut dipublikasikan, beberapa penyedia layanan, seperti Facebook, Yahoo, Gmail, Tumblr, dan Dropbox, telah menyalurkan patch untuk menambal celah keamanan yang ada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.