Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2014, 11:18 WIB
Penulis Aditya Panji
|
EditorReza Wahyudi
KOMPAS.com - Pembuat prosesor Advanced Micro Devices (AMD) mengambil langkah berbeda dalam menjalankan bisnis prosesor komputer. Perusahaan mengumumkan kerangka kerja untuk menggabungkan dua arsitektur prosesor paling populer di dunia, yaitu ARM dan x86.

Proyek ini disebut AMD sebagai "Project SkyBridge" yang memanfaatkan chip generasi berikutnya Puma+ x86 dan ARM Cortex A57.

Secara teknis, ia menggabungkan arsitektur prosesor x86 yang memiliki keunggulan pada performa tinggi dan mendominasi segmen komputer pribadi, server, dan notebook, juga arsitektur ARM yang unggul dalam konsumsi daya rendah dan banyak dipakai pada produk ponsel pintar dan tablet.

Dalam jumpa pers pada Senin (5/5/2014), AMD mengatakan pihaknya akan mengembangkan sendiri prosesor ARM yang diberi kode nama K12 dan rencananya bakal rilis tahun 2016.

"Sekarang kami sedang dalam perjalanan mengembankan prosesor ARM kami sendiri," kata Wakil Presiden Senior AMD, Lisa Lu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/5/2014).

Bagi AMD, Project SkyBridge disebut sebagai kinerja komputasi masa depan dan menjadi kesempatan besar untuk keluar dari persaingan arsitektur prosesor x86 dengan Intel.

Menurut data Mercury Research, pangsa pasar AMD di pasar prosesor x86 untuk server mengalami penurunan drastis, menjadi 4,7 persen pada kuartal pertama 2013 dan di kuartal pertama 2014 hanya tersisa 2,8 persen.

Selain itu, AMD juga dihadapkan pada tren perangkat mobile yang membuat pengiriman komputer pribadi anjlok selama delapan kuartal berturut-turut.

Dengan mengembangkan prosesor berarsitektur ARM, AMD akan menargetkan segmen pasar server dan komputer pribadi yang semakin membutuhkan teknologi rendah daya, serta industri konsol game.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com