StartX adalah program nirlaba untuk akselerasi startup di Silicon Valley. Program ini terafiliasi dengan Universitas Stanford, di mana Acton merupakan salah satu lulusan Ilmu Komputer di sana.
Acton mengatakan, setelah dari Stanford ia sempat magang di Apple. Kemudian, yang telah banyak diungkap adalah saat-saat ia bekerja di Yahoo. Di sana Acton bertemu dan menjalin persahabatan dengan Jan Koum.
Libur
Nah, setelah Yahoo, apa yang dilakukan Acton? Acton mengatakan, ia sempat libur selama dua tahun.
Ia menyarankan hal ini bagi mereka yang hendak bertransisi dari karyawan ke pengusaha. Tentunya, ujar Acton, waktu libur itu tak harus selama yang ia lakukan. "Buat kebanyakan orang, mungkin ambil waktu 2-3 bulan untuk libur. Sebelum Anda mulai lagi dengan kesibukan (mendirikan usaha sendiri)," tuturnya.
Tentunya ia lebih menyarankan hal itu pada mereka yang relatif muda. Ketika itu Acton pun belum berkeluarga, sehingga relatif mudah untuk "cuti". "Selama masih muda, gunakan kesempatannya. Setelah tua, itu akan semakin sulit," ujarnya.
Setelah libur, ia melamar (dan ditolak) oleh Twitter dan Facebook. Kejadian yang kemudian menjadi salah satu anekdot menarik saat WhatsApp akhirnya dibeli oleh Facebook.
"Saya tidak getir soal (penolakan) itu. Saya pikir memang saat itu saya tidak pas dengan posisi yang tersedia dan dibutuhkan di Facebook," paparnya.
Acton bergabung dengan WhatsApp di saat yang tepat, yaitu saat Koum mengubah arah aplikasi itu menjadi aplikasi pesan dan komunikasi. Era yang disebut Acton sebagai WhatsApp 2.0.
Salah satu yang merepotkan mereka di saat awal adalah mengajak orang lain untuk bergabung. Acton mengatakan ia banyak mengajak kenalan mereka, teurtama para mantan karyawan Yahoo, untuk ikut di WhatsApp.
Salah satu poin yang jadi perhatiannya adalah kultur startup yang gemar lembur. "Saya merasa tidak enak bahwa karyawan startup kami harus lembur malam hari ataupun di akhir pekan," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.