Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2014, 10:56 WIB
EditorAditya Panji
Segenap pengemudi taksi di beberapa kota di Eropa menggelar demonstrasi menentang jasa layanan mobil sewaan yang bisa dipesan melalui aplikasi Uber di telepon seluler.

Di Paris, para pengemudi taksi akan berkumpul di Bandara Charles de Gaulle dan Orly. Kemudian mereka bergerak perlahan menuju pusat kota.

Di Roma, pengemudi taksi akan menerapkan tarif 10 euro sekali jalan. Protes serupa berlangsung di Milan, Berlin, dan Hamburg.

Di London, demonstrasi yang diperkirakan melibatkan 12 ribu pengemudi taksi bakal dipusatkan di Trafalgar Square.

“Kami sama sekali tidak menentang persaingan. Namun, kami merasa otorita transportasi London telah mengecewakan warga dengan membiarkan Uber beroperasi melanggar hukum,” kata Steve Mcnamara dari asosiasi pengemudi taksi berlisensi.

Uber, yang disebut McNamara merupakan aplikasi telepon seluler untuk memanggil mobil sewaan. Aplikasi tersebut juga dapat menghitung berapa tarif yang mesti dibayar penumpang kepada supir mobil.

Hal itulah yang memicu protes pengemudi taksi resmi. Serge Metz, direktur perusahaan taksi G7 di Prancis, menyatakan perhitungan tarif menggunakan ponsel sama saja memakai argo. Padahal, agar taksi diperbolehkan memakai argo, perusahaan taksi harus memperoleh ijin senilai 240 ribu euro (Rp 3,8 miliar).

“Uber dengan sengaja tidak menghormati peraturan. Bahkan, mereka mendulang untung yang signifikan,” kata Metz seraya merujuk fakta bahwa aplikasi Uber mencapai nilai 17 miliar dollar AS (Rp 200,7 triliun).

Menjalar

Aplikasi Uber yang diluncurkan pertama kali di kota San Fransisco, Amerika Serikat, pada 2009 lalu, telah menjalar ke sejumlah belahan dunia, terutama Eropa.

Di Prancis saja, sedikitnya 10 ribu kendaraan terhubung dengan Uber. Melalui aplikasi tersebut, calon penumpang dapat memesan mobil tumpangan. Namun, calon penumpang tidak boleh memanggil langsung di pinggir jalan.

Jo Bertram, Direktur Pelaksana Uber di Inggris, mengatakan perusahaannya memberikan opsi bagi warga. “Kami menawarkan alternatif bagi masyarakat. Kehadiran kami memberikan persaingan yang justru meningkatkan kualitas pelayanan,” katanya kepada BBC. (BBC Indonesia)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Gadget
Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Software
Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

BrandzView
Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Internet
WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

Software
Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Hardware
Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Software
Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

e-Business
Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Gadget
Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Gadget
Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Internet
Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Hardware
Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

e-Business
Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Gadget
Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com