Penyelidikan ini dilakukan setelah kelompok aktivis buruh China Labour Watch dari Amerika Serikat, merilis laporan bahwa Shinyang Electronic di Dongguan mempekerjakan anak dalam lini perakitan. Perusahaan tersebut selama ini memasok komponen ponsel Samsung.
China Labour Watch menemukan "setidaknya ada lima pekerja anak" di Shinyang Electronic yang bekerja tanpa kontrak.
"Kami segera mencari tahu hal itu dan akan mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan kebijakan kami untuk mencegah terjadinya kasus pekerja anak oleh mitra kami," tulis Samsung dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Sebelumnya, Samsung melaporkan pada 30 Juni lalu, bahwa audit pihak ketiga terhadap 100 mitra pemasoknya di Tiongkok, tidak menemukan adanya kasus pekerja anak.
Namun, karena ada laporan ini, Samsung mengatakan bakal melakukan "audit menyeluruh" terhadap Shinyang Electronic.
Untuk menghindari adanya pekerja anak, Samsung menuntut pemasok mengadopsi proses perekrutan yang meliputi tatap muka dan wawancara. Selain itu, pemasok juga diharapkan memakai alat pemindai elektronik untuk mendeteksi kartu identitas yang palsu.
Ini bukan pertama kalinya mitra pemasok Samsung dituding mempekerjakan anak. Pada 2012 lalu, Samsung sempat melakukan investigasi karena ada laporan pekerja anak namun perusahaan asal Korea Selatan itu tidak menemukan pekerja di bawah umur dalam pabrik milik mitra-mitranya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.