Sebuah lembaga riset pasar Counterpoint mencatat, penjualan iPhone 5s saat ini masih lebih besar dari pada Galaxy S5. Penelitian Counterpoint ini dilakukan di 35 negara.
Dalam waktu delapan bulan sejak September 2013 hingga Mei 2014, Counterpoint mencatat Apple berhasil menjual 7 juta unit iPhone 5s. Sementara Galaxy S5 yang dijual sejak akhir Maret 2014 sudah terjual 5 juta unit hingga Mei 2014.
Counterpoint memprediksi penjualan Galaxy S5 tidak akan sebesar Galaxy S4 yang diluncurkan pada 2013. Analis Counterpoint yang berbasis di Seoul, Tom Kang mengatakan, penjualan Galaxy S5 masih sekitar 5 juta unit pada Juni 2014.
Ia melanjutkan, salah satu alasan Galaxy S5 tidak disambut baik oleh pasar adalah materi plastik yang dipakai pada bodinya.
"Mereka (Samsung) harus bergerak maju dan meninggalkan apa yang telah gagal dan fokus pada produk berikutnya," ujar Kang.
Melihat penelitian Counterpoint ini, Samsung enggan memberi komentar atau mengungkapkan angka penjualan Galaxy S5, walaupun seorang eksekutif Samsung mengatakan bahwa penjuaalan ponsel barunya ini mengungguli pendahulunya.
"Kami akan memperkuat daya saing produk kami dengan memperkuat reputasi merek premium, memperkuat lini produk, dan teknologi terkini," tulis Samsung dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Data lembaga riset Canalys menunjukkan bahwa pangsa pasar Samsung pada kuartal pertama 2014 turun menjadi 18 persen dari 20 persen di periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, produsen asal Tiongkok seperti Xiaomi dan Lenovo mencatat peningkatan penjualan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.