Kedua jam tangan pintar itu diperkenalkan Samsung dalam acara Mobile World Congress (MWC) bulan Februari 2014 lalu.
Menurut laporan The Information, CEO Google Larry Page tidak senang Samsung memilih Tizen dan berinvestasi besar untuk sistem operasi tersebut, sehingga terkesan tak seius mengembangkan Android Wear yang dirancang khusus untuk jam tangan pintar dan produk yang bisa dipakai di tubuh manusia (wearable device).
Padahal, selama ini Android telah memberi kontribusi besar dalam bisnis ponsel pintar dan tablet Samsung.
Tizen, merupakan sistem operasi bersifat terbuka (open source) yang dikembangkan Samsung bersama Intel dan Linux Foundation sejak pertengahan 2012.
Sistem operasi tersebut selama ini disebut-sebut sebagai langkah alternatif Samsung di masa depan agar tidak selamanya bergantung pada Android buatan Google.
Samsung sebenarnya telah membuat jam tangan pintar yang berbasis Android Wear, bernama Gear Live, yang diperkenalkan dalam konferensi pengembang aplikasi Google I/O akhir Juni 2014.
Namun, Google membatasi pengembangan aplikasi dan fitur bagi pihak yang membuat produk berbasis Android Wear. Contohnya, Google menjaga agar semua produk Android Wear memiliki tampilan antarmuka yang konsisten sehingga memberi pengalaman sama untuk penggunanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.