Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia, "Penyelamat" Data di Kotak Hitam MH17

Kompas.com - 24/07/2014, 16:58 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Mashable

KOMPAS.com - Kotak hitam yang terdiri atas Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) milik Boeing 777-200ER Malaysia Airlines penerbangan MH17 telah sampai di Inggris. Petugas investigasi menyatakan kondisi keduanya masih bagus.

Setelah diserahkan ke pihak penyidik Belanda, kotak hitam pesawat nahas MH17 dikirim ke laboratorium Air Accident Investigation Branch (AAIB), di Farnborough, Inggris, untuk diunduh datanya.

Para ahli yang meneliti kotak hitam MH17 terdiri atas satu tim internasional. Sejauh ini, mereka menyatakan kondisi kotak hitam masih bagus.

Diberitakan oleh Mashable, Rabu (23/7/2014), penyidik yang memeriksa CVR pesawat MH17 menatakan, "(CVR) Memang rusak, namun modul memorinya masih utuh."

Sementara pihak penyidik Belanda, Dutch Safety Board sebelumnya juga menyatakan bahwa mereka telah berhasil mengunduh data kotak hitam MH17.

Menurut Dutch Safety Board, data yang diunduh adalah data yang valid dari penerbangan MH17 pada Kamis (17/7/2014). Mereka juga tidak menemui adanya kejanggalan, seperti manipulasi data yang dikhawatirkan dilakukan oleh pihak separatis Ukraina.

Setelah data diunduh, kemudian data penerbangan tersebut akan dianalisa. Menurut para investigator, proses analisa tersebut bisa memakan waktu beberapa minggu.

AAIB pada Kamis ini (24/7/2014) rencananya akan memeriksa FDR terlebih dahulu, kemudian akan menggabungkannya dengan data CVR.

Modul memori

Meski ditembak rudal, data di kotak hitam MH17 tetap aman berkat penggunaan teknologi modul memori solid-state. Modul memori yang digunakan oleh kebanyakan kotak hitam saat ini sudah meninggalkan teknologi pita magnetik.

Honeywell Redmond yang merancang FDR untuk seri Boeing 777 menggunakan modul memori solid-state memory boards. Modul ini mulai populer digunakan setelah tahun 90-an.

Modul solid-state dianggap lebih tahan dibanding pita magnetik. Modul ini menggunakan serangkaian chip memori yang dijajar-jajar, sehingga tidak ada komponen yang bergerak.

Dengan tidak adanya komponen yang bergerak tersebut, maka modul memori tersebut tidak mudah rusak, mudah dirawat, serta mengurangi risiko kerusakan saat terjadi kecelakaan.

Data yang terekam oleh CVR dan FDR kemudian akan disimpan di memory board yang berada di dalam crash-survivable memory unit (CSMU). Memory board ini memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup untuk merekam data audio percakapan di kokpit selama dua jam, dan data teknis penerbangan selama 25 jam terakhir.

FDR yang digunakan di beberapa seri pesawat Boeing memang didesain oleh pabrik Honeywell Redmond di Amerika Serikat. Namun saat ini FDR tersebut dipercayakan perakitannya di negara Kanada dan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mashable
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com