Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta, Petinggi Xiaomi Tanggapi Tudingan Jiplak Apple

Kompas.com - 28/08/2014, 11:11 WIB
Oik Yusuf

Penulis

VIce President Global Xiaomi Hugo Barra ketika mendemonstrasikan kemampuan smartphone Xiomi Redmi 1S dalam acara peluncuran di Jakarta, Rabu (27/8/2014)

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa produk Xiaomi sering dikatakan memiliki kemiripan desain dengan gadget besutan Apple, sebut saja Mi Pad yang kerap disamakan dengan iPad Mini, atau perangkat terbaru Mi4 dengan pinggiran logam dan tombol home bersimbol kotak serupa iPhone.

Ketika ditanya soal kemiripan ini dan kemungkinannya melahirkan gugatan hukum terkait hak kekayaan intelektual, Vice President Global Xiaomi, Hugo Barra, menjawab diplomatis.

“Sejauh ini kami belum menemui permasalahan,” kata Barra ketika ditemui usai acara peluncuran Xiaomi Redmi 1S di Jakarta, Rabu (27/8/2014) kemarin.

“Yang jelas, saya tak mau membatasi kerja para insinyur kami hanya karena potensi hambatan hukum,” ujarnya lagi.

Soal tiru-meniru, Barra berpendapat bahwa hal tersebut lumrah terjadi di segala bidang dan tak berarti merupakan sesuatu yang pantang dilakukan. Apple pun disebutnya banyak meniru dari pihak-pihak lain.

“Hanya karena sudah ada orang lain yang lebih dulu melakukan, bukan berarti kita tidak boleh melakukannya. Bagaimana jika itu merupakan cara terbaik untuk melakukan sesuatu, apakah tidak bisa diikuti?” tanyanya. “Lagipula, saya pikir sebuah ide adalah kumpulan dari ide-ide yang ada sebelumnya dan ditingkatkan lebih lauh.”

Xiaomi sendiri bukannya tidak memiliki ide orisinal. Pabrikan asal Tiongkok ini malahan punya cara unik untuk menemukan hal-hal baru, yakni dengan memberdayakan komunitas.

Misalnya, dengan cara mengundang pengguna untuk memberi masukan dan mengganjar si pencentus ide dengan sebentuk penghargaan.

Di Indonesia pun, Xiaomi mencoba melakukan hal serupa, antara lain dengan menggalang komunitas lewat laman Facebook yang baru dibuka dua minggu lalu. “Sejak itu sudah ada 25.000 like, ini yang paling cepat dibanding negara-negara lain,” pungkas Barra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com