KOMPAS.com - Google memiliki rencana memanfaatkan drone alias pesawat tanpa awak yang memancarkan sinyal Wi-Fi dari angkasa untuk memperluas jangkauan akses internet hingga ke daerah terpencil.
Raksasa internet itu pada Jumat, (12/9/2014), lalu telah meminta izin pada Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) untuk melakukan pengujian drone dengan memakai dua blok frekuensi.
Uji coba dijadwalkan berlangsung selama 6 bulan mulai Oktober 2014 mendatang di negara bagian New Mexico, AS, di sebuah lokasi seluas 1.400 kilometer persegi.
"Google telah mengakuisisi Titan Aerospace, perusahaan pembuat wahana tanpa awak bertenaga matahari dan listrik yang mampu terbang tinggi dan lama," tulis Google dalam surat pengajuan izin yang dikutip oleh PC World.
"Sistem ini nantinya bisa dipakai untuk menyediakan koneksi internet di daerah-daerah terpencil atau memantau kerusakan lingkungan seperti tumpahan minyak atau deforestasi," lanjut Google.
Dua blok frekuensi yang akan digunakan google adalah 910 MHz/ 927 MHz dan 2,4 GHz/ 2,141 GHz. Keduanya merupakan spektrum untuk keperluan "industrial, riset, dan medis" (ISM).
Di samping perluasan akses internet, Google dikabarkan sedang mengembangkan layanan pengiriman barang menggunakan drone. Raksasa search engine ini juga diketahui memanfaatkan balon udara untuk memancarkan sinyal Wi Fi dalam program bernama Project Loon yang diluncurkan tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.