Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2014, 10:36 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com — Sebuah video berdurasi 6 menit mengungkap fakta baru penjualan iPhone 6 di kota New York, AS. Ternyata, dari banyaknya antrean tersebut, terdapat calo-calo iPhone 6 yang menjualnya kembali ke orang lain.

Video yang dibuat oleh Casey Neistat itu merekam aktivitas antrean di beberapa Apple Store di kota New York. Ternyata, dari beberapa antrean itu, Neistat melihat adanya kesamaan pola.

Ia melihat bahwa dari semua antrean, terdapat satu atau lebih warga Tionghoa yang mengantre. Beberapa di antaranya bahkan sudah tergolong manula. Karena seperti terstruktur di sejumlah tempat, Neistat menyebutnya seperti mafia.

Tak jarang, selama antrean tersebut, banyak timbul masalah dengan pihak kepolisian yang mengatur.

Pada hari penjualan iPhone 6 tiba, mereka masuk satu per satu ke Apple Store tempat mereka mengantre. Semuanya juga memiliki kesamaan, yaitu membeli barang lebih dari satu dan membayarnya dengan uang tunai.

Setelah dua, tiga, bahkan empat iPhone 6 berada di tangan, warga Tionghoa itu bertransaksi dengan orang lain di luar Apple Store.

Selain menawarkannya ke orang lain, beberapa di antaranya juga tertangkap kamera menyerahkan iPhone 6 ke orang lain, tak jauh dari Apple Store tempat mereka bertransaksi.

Bisnis calo iPhone 6 ini disebut oleh The Verge sebagai bisnis yang menguntungkan. Pasalnya, di Tiongkok sendiri, peluncuran iPhone 6 harus ditunda karena masalah regulasi.

Dengan demikian, hal itu memunculkan kesempatan bisnis pasar gelap iPhone 6 di Tiongkok. Di pasar gelap itu, harga iPhone 6 Plus 128 GB bisa dijual hingga lebih dari dua kali lipatnya, 2.580 dollar AS (atau sekitar Rp 30 juta).

Video yang dibuat oleh Neistat setidaknya telah membuka mata bahwa antrean iPhone saat ini sudah tidak semenyenangkan sebelumnya. Banyak pihak oportunis yang juga memanfaatkan kondisi ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber The Verge


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com