Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Samsung, Meniru "Juara" lalu "Mencipta"

Kompas.com - 24/09/2014, 10:15 WIB
Budi Suwarna,
Hamzirwan

Tim Redaksi

Bermula dari meniru

Di ruang kerja yang sedikit berantakan oleh kertas kerja dan peranti elektronik, awal September lalu, Sang-il menceritakan kisah bagaimana para insinyur Korsel "mencuri" ilmu dari insinyur Jepang.

"Kami meniru sepersis mungkin apa pun yang dibuat insinyur Jepang. Bahkan, saat itu ada kelakar, kalau kami masuk ke mobil insinyur Jepang dan menemukan makanan di dalamnya, kami pun harus meniru makanan tersebut," ujar Park lalu dia terbahak sendiri.

Sang-il lantas mengeluarkan benda seperti disket yang telah diurai. "Benda buatan Jepang seperti ini kami pereteli. Kami jiplak sepersis mungkin. Karena itu, kelemahan-kelemahan teknologi Jepang yang ada di disket seperti ini secara tak sengaja kami tiru juga," tuturnya.

Sang-il kembali terbahak-bahak mengenang perjuangannya dan rekan-rekannya sesama insinyur dalam memahami dan menguasai teknologi canggih. Setelah insinyur Korsel pintar, lanjut Park, mereka memperbaiki kelemahan-kelemahan teknologi Jepang. Kemudian, mereka meriset ulang dan membuat produk sejenis yang lebih canggih.

Dengan cara itu, Samsung Electronics mengembangkan bisnis memori atau penyimpanan data elektronik. Produk andalannya, DRAM 256K, sukses di pasaran pada pertengahan 1987. Tak lama kemudian, Samsung menjadi pemimpin pasar memori sejak 1993 dan mempertahankan posisi setiap tahun selama hampir dua dekade.

Selanjutnya, langkah Samsung di bisnis elektronik kian kencang. Berbagai produk mereka produksi mulai dari televisi, penyejuk ruangan, hingga telepon pintar berbasis teknologi Android. Di pasar telepon pintar, Samsung kini menjadi pemimpin pasar.

"Juara" lalu saatnya mencipta

Dikutip dari AFP, 8 Juni 2014, Samsung saat ini menguasai 25,2 persen pasar telepon pintar dunia (74,3 juta unit), diikuti Apple 11,9 persen (35,1 juta), Huawei 6,9 persen (20,3 juta unit), Lenovo 5,4 persen (15,8 juta), dan LG 4,9 persen (14,5 juta). Sisanya, 39,3 persen (135,3 juta), dibagi-bagi kepada pemain lain. Data itu berdasarkan perhitungan hingga kuartal kedua 2014.

Laporan Forbes April 2014, pada 2013, Samsung Electronics menjual 314 juta telepon seluler ke pasar dunia. Mungkin salah satunya ada di tangan Anda.

Kisah perjalanan sukses Samsung Electronics itu terangkum dengan baik di Museum Pusat Inovasi Samsung yang terletak di area Samsung Digital City, Suwon. Di museum itu, kesuksesan Samsung dinarasikan dengan permainan teknologi multimedia dan desain nan canggih.

Kami berkunjung ke museum itu awal September, dan menyentuh sebuah bola besar dengan tangan. Tiba-tiba saja di dinding muncul gambar-gambar berikut penjelasannya oleh narator. Kami juga berjumpa dengan robot imut yang bolak-balik menyapu lantai.

Semua yang tampak di museum ini bisa jadi tak pernah terbayangkan ada di toko pedagang sembako pada 1930-an—semacam Samsung—begitu juga segala kemajuan dan capaian Korea, sebuah negeri yang tercabik perang hingga pertengahan 1950-an itu.

CATATAN:
Tulisan ini merupakan cuplikan dari tulisan di harian Kompas edisi Selasa (23/9/2014) berjudul "Pedagang Sembako yang 'Menyetrum' Dunia",karya Budi Suwarna dan Hamzirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com