Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan 4G LTE FDD Fokus di Area Bisnis

Kompas.com - 14/10/2014, 17:48 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Menara base transceiver station (BTS)

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menyiapkan koneksi LTE TDD (Time Division Duplex) di Indonesia, BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) juga mengatakan sedang menyiapkan peraturan untuk menggelar koneksi LTE FDD (Frequency Division Duplex). Namun, LTE FDD tidak akan digelar di semua tempat, hanya di daerah tertentu saja.

LTE TDD dan FDD adalah dua standar berbeda dari teknologi 4G LTE. TDD menggunakan spektrum yang tidak berdampingan, sementara FDD menggunakan spektrum yang berdampingan sehingga memberikan kualitas koneksi yang lebih baik.

Menurut Komisioner BRTI, Riant Nugroho, penggunaan koneksi 4G LTE FDD lebih difokuskan untuk kepentingan bisnis yang mendatangkan keuntungan.

Berbicara di sela-sela ajang LTE Summit yang digelar bersama dengan operator Huawei, Riant mengatakan, "BRTI mempunyai gambaran LTE FDD tidak akan langsung diberi izin untuk semuanya, pertama-tama akan dilakukan penataan frekuensi 1800 MHz."

Selain itu, menurut Riant, penerapan LTE FDD nantinya akan dimulai di kluster-kluster tertentu di wilayah Jakarta. "Diutamakan yang business-centris," ujar Riant.

Ada lima area bisnis di Jakarta yang akan menjadi fokus penerapan LTE FDD, yaitu kawasan Mega Kuningan, SCBD (Sudirman Central Business Distric), sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, dan satu lagi di lingkar Pondok Indah.

Mengapa pemerintah hanya berkonsentrasi pada area-area tertentu di atas? Menurut Riant hal itu semata-mata karena koneksi 4G LTE harus benar-benar menghasilkan, dan tidak dipakai untuk hal-hal yang sia-sia.

"Tujuan LTE FDD digelar adalah untuk meningkatkan transaksi bisnis, kalau di-deploy di kawasan itu maka proses bisnis diharapkan akan meningkat," ujarnya.

Menurut Riant, walau seharusnya semua orang berhak untuk mendapatkan koneksi data yang cepat, namun harus diutamakan yang membuahkan hasil terlebih dahulu. "Ini yang sedang dilakukan di negara-negara berkembang," terangnya.

"Untuk bisnis kan ada ada pendapatan, menghasilkan, jika koneksi LTE hanya dipakai untuk bermain game online, maka akan percuma," imbuh Riant.

Riant mengatakan, konsep kluster itu sesuai dengan prinsip efisiensi sumber daya nasional, dimana sumber daya negara harus digunakan secara efisien dan optimal.

"Ini kembali lagi ke Pasal 33 UUD 1945, semua sumber daya negara harus digunakan secara efisien dan optimal, tidak untuk disia-siakan," terang Riant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com