Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghidupkan Sumpah Pemuda Lewat Project Katalis

Kompas.com - 26/10/2014, 14:10 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut semangat Hari Sumpah Pemuda, Zilliun.com menginisiasi kegiatan yang disebut dengan Project Katalis, platform untuk mempertemukan dan mendorong kolaborasi antara para penggiat gerakan sosial (social movement) dengan para developer dan desainer aplikasi untuk menciptakan solusi teknologi.

"Project Katalis dibuat berdasar semangat Sumpah Pemuda, dulu pemuda-pemuda Indonesia pada awalnya memiliki pergerakan sendiri, ada Jong Java, Jong Sumatra, dan sebagainya, kemudian mereka berkolaborasi," demikian ujar Putri Izzati, Kurator di Zilliun.com saat ditemui KompasTekno, Sabtu (25/10/2014).

"Dengan semangat kolaborasi yang sama, kami menyatukan social movement dengan para developer untuk membuat aplikasi, website, dan solusi teknologi lain," imbuh Putri.

Diharapkan, dengan kolaborasi antara penggiat social movement dengan developer, maka mereka bisa menciptakan solusi teknologi yang bisa memberi manfaat yang lebih besar.

Ada sembilan social movement yang direkrut oleh Zilliun untuk dipertemukan dengan developer, yaitu Hidden Park, Irama Nusantara, Baronda Maluku, Greeneration Indonesia, Institut Musik Jalanan, Buku Untuk Papua, Indonesia Berkebun, Komunitas Jendela, dan Dreamdelion.

Sementara developer yang terlibat dalam inisiasi Project Katalis berasal dari beragam bidang, termasuk kalangan mahasiswa.

Menurut Rhido Abdillah, salah satu penggiat social movement Institut Musik Jalanan, yaitu proyek mengajari musisi jalanan untuk membuat album CD musik dan menjualnya, inisiasi Project Katalis itu diakuinya sangat bermanfaat. Gerakan sosialnya kini bisa bisa bersinergi dengan developer dalam mengoptimalkan distribusi musik anak jalanan ke masyarakat lewat aplikasi atau media online.

"Kami ingin bisa bikin portal website semacam (Apple) iTunes, di situ pengunjung bukan download gratis tapi dengan metode berbayar." ujar Ridho.

"Kenapa berbayar? karena kami juga ingin mengedukasi agar pengunjung juga bisa menghargai hasil karya musisi," demikian imbuhnya.

Setelah bertemu, developer akan mendapatkan waktu satu bulan untuk mengembangkan website atau aplikasi yang sesuai untuk social movement tersebut di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com