Menanggapi soal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang baru dilantik di Kabinet Kerja Presiden Jokowi kembali menegaskan komitmennya tentang pemblokiran konten pornografi bagi pengguna internet di Indonesia.
"Soal blokir, ya blokir aja, kita harus punya affirmative action, punya kebijakan keberpihakan untuk menjaga masalah budaya kita, pendidikan dan lain sebagainya," ujar Rudiantara saat dijumpai KompasTekno di kediamannya, Selasa (28/10/2014) malam.
"Pornografi (sudah) diblok ya (terus) diblokir aja," tegasnya.
Namun, menurut Rudiantara, pemblokiran yang dilakukan Kemenkominfo seharusnya tidak sampai mematikan industri kreatif. Cukup banyak situs-situs "baik" yang sebenarnya tidak mengandung konten negatif ikut terblokir. Salah satunya adalah situs berbagi video, Vimeo.
Saat ini, cukup banyak pelaku industri kreatif yang memanfaatkan layanan situs berbagi video tersebut. Di bawah kepemimpinan Tifatul Sembiring, Vimeo menjadi salah satu target blokir tim Trust+ Kemenkominfo.
"Kalau menyangkut industri kreatif ya harus didorong," demikian ujar Rudiantara.
Pernyataan itu mengisyaratkan Vimeo akan segera dicabut blokirnya oleh Kemenkominfo. Namun, saat dikonfirmasi kembali soal pencabutan pemblokiran Vimeo, Rudiantara belum bisa memberikan jawaban secara pasti. "Nanti dululah itu, dibicarakan lagi," ujar Rudiantara singkat.
Ancaman cyber
Pemblokiran yang akan terus dilakukan oleh Kemenkominfo tersebut menurut Rudiantara adalah sebagai salah satu tindakan antisipasi negara dalam menghadapi serangan negara luar melalui kejahatan cyber.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.