Tentu, sajian utama dari Oppo N3 adalah kamera putarnya. Kamera ini ditempatkan di modul khusus yang memiliki engsel di dua sisinya sehingga bisa diputar-putar selebar 206 derajat, ke arah depan, belakang, maupun di antaranya.
Alhasil, kamera 16 megapixel milik ponsel ini pun bisa dipakai untuk mejepret selfie tanpa butuh unit kamera sekunder yang biasanya memiliki kualitas inferior dibanding kamera utama.
Permukaan bagian depan modul yang menjadi "rumah" kamera ini memiliki tekstur kulit imitasi, lengkap dengan pola "jahitan" di pinggiran yang membuatnya terlihat berbeda dibandingkan permukaan tubuh Oppo N3 selebihnya yang putih mulus.
Modul kamera Oppo N3 dilengkapi dengan motor sehingga bisa berputar secara otomatis, misalnya ketika menjepret foto dalam mode automatic panorama sehingga pengguna cukup diam di tempat tanpa perlu memutar badan.
Di bagian punggung, Oppo menyematkan fitur yang mulai banyak diterapkan di smartphone high-end masa kini, yakni sensor sidik jari berbentuk persegi. Cara memakainya ternyata mudah, cukup dengan menyentuhkan permukaan jari untuk melakukan registrasi dan input.
Keunikan lain Oppo N3 terletak pada nampan kecil untuk SIM card yang menyatukan tempat untuk micro-SIM, nano-SIM, dan kartu memori sekaligus.
Pengguna bisa memakai kartu utama dalam bentuk micro-SIM. Kartu kedua yang berbentuk nano-SIM bisa dipakai dengan mengorbankan kartu memori micro-SD karena keduanya memakai tempat yang sama. Demikian pula jika slot yang sama terisi kartu memori micro-SD, maka kartu nano-SIM tidak bisa dipakai.
Dengan kata lain, Oppo N3 bisa menjalankan mode dual SIM (micro SIM + nano SIM) tanpa kartu memori, atau single SIM dengan kartu memori (micro SIM + micro-SD) tanpa nano SIM.