Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sam Franklyn, Menjaga Optimisme Meski Terbaring Lumpuh

Kompas.com - 05/11/2014, 12:19 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

Kemudian, Sam kembali melamar ke Galileo Indonesia, tempatnya bekerja saat kecelakaan terjadi, dan diterima kembali per Agustus 2014 dengan lama kontrak enam bulan.

Padang Rumput yang Indah

Sam mendapatkan dukungan dari orang dekatnya selama melalui masa-masa awal sakitnya. Misalnya Arif Christianto yang membuatkan penyangga laptopnya itu.

Selain itu, Sam juga dibantu oleh Mona, pengasuh yang memang sejak kecil ikut dengan keluarganya. "Saya dari zaman ibunya (Sam) sampai sekarang," ujar Mona.

Mona setiap harinya datang saat siang untuk membantu Sam makan, mandi, dan saat buang air. Jelang sore, Mona pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah kontrakan Sam untuk mengurus suaminya. Jelang malam, Mona kembali ke tempat Sam hingga pagi hari.

Sam juga melakukan upaya melalui pengobatan alternatif. Awalnya, ia hendak melanjutkan pengobatan konvensional.

Namun terdapat kendala ketika dokter memintanya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Sam, yang ketika itu memiliki bobot 150 kilogram, tidak bisa memasuki mesin MRI karena badannya melebihi lebar mesin.

Hal tersebut menyebabkan Sam berusaha mencari berbagai cara pengobatan alternatif, di antaranya reflexology dan akupuntur.

"Ini saya lagi ikut program akupuntur. Katanya sih bisa sembuhin syaraf-syarafnya. Ya saya berharap saja yang terbaik dari Tuhan," kata Sam.

Dari sisi  pengobatan konvensional, Sam hanya diberi obat penghilang rasa nyeri dan beberapa obat lainnya.

Sam sendiri pernah merasakan sakit yang amat sangat ketika syaraf di tulang belakangnya tiba-tiba bereaksi. Sakit itu bahkan menyebabkannya berhalusinasi.

"Waktu itu saya kayak bisa menyibak tembok terus kelihatan padang rumput, indah banget deh. Terus ada perempuan cantik ngulurin tangannya ke saya. Tapi saya belum mau mati jadi saya enggak pegang tangannya," kata Sam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com