Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Orang Belanda yang Merancang Game "Indonesia"

Kompas.com - 05/11/2014, 20:45 WIB

Dari sisi temanya, game Indonesia bukan game pertama yang mencakup tema dari Indonesia. Sebelumnya ada game berjudul Java, terbit di 2000. Setelah 'Indonesia', ada juga game dengan judul Batavia yang terbit di 2008.

Bertemu 'Arch Enemy'

Di tengah-tengah perbincangan kami (Saya, Rio dan Joris) datanglah Eko Nugroho ke booth Indonesia, seusai menjalani meeting dengan beberapa publisher setempat.

Setelah mengetahui pria yang sedang berbincang dengan kami itu adalah Joris, perancang game 'Indonesia', Eko pun tak bisa menyembunyikan kekagetannya.

Ini adalah sosok yang buat Eko telah lama menjadi bagian dari kisah yang ia ceritakan ke para mahasiswa (Eko adalah dosen di Universitas Padjajaran) dan timnya di Kummara.

Ini adalah sosok yang bagaikan hantu, telah "dikejar-kejar" oleh Eko. Orang asing yang berani-beraninya membuat game dengan judul Indonesia.

Ini adalah sosok yang, jika mengambil perumpamaan dunia superhero, selama ini menjelma sebagai arch enemy alias 'musuh bebuyutan' dalam kepala Eko.

"Oke, oke. Anda harus bermain game lawan saya," ujar Eko.  

Joris mengangkat bahu sambil tersenyum, menyetujui usulan Eko.

Pertarungan 'Vriejeman'

Tentunya, mereka tidak akan bermain Mahardika. Game dengan tema kemerdekaan Indonesia ini adalah game kerjasama, yang menempatkan semua pemain di sisi yang sama.

Tidak, keduanya harus bermain game yang mempertentangkan pemain satu sama lain. Maka game apalagi yang paling cocok kalau bukan Mat Goceng?  

Setelah penjelasan singkat tentang cara bermain Mat Goceng, Eko memulai permainan sebagai orang pertama. Jelas, seperti sudah bisa diduga, Eko menantang Joris dalam duel pertamanya.

Awalnya, Joris seperti enggan, bertanya apakah ia bisa menolak tantangan. Tentu saja, ia bisa melakukan ini dengan membayarkan dua keping perak.

Dengan kemungkinan duel terhenti sebelum terjadi, Eko pun membujuk Joris untuk menerima tantangannya saja. Maka duel itu pun terjadi.

Jurus demi jurus dilancarkan kedua pihak, lewat kartu-kartu Mat Goceng. Tak lama, kartu keduanya tak bisa meneruskan pertarungan, fase negosiasi alot pun dimulai.


Wicak Hidayat/KompasTekno Joris Wiersinga, perancang game 'Indonesia', saat mengunjungi booth Indonesia di Essen Spiel '14, 16-19 Oktober 2014.
Duel Seru Penuh Janji

Lewat berbagai cara, negosiasi, tawar-menawar dan janji-janji, kartu-kartu pemain lain pun ikut turun ke arena duel. Pertarungan berlanjut hingga salah satu pihak akhirnya kalah.

Duel antara Eko dan Joris terjadi dua atau tiga kali, dan setiap kali terjadi selalu melibatkan seluruh pemain yang ada di meja, dan hampir semua kartu. Pada akhirnya Joris menyerah dan permainan selesai.

"Jadi, kamu menang dengan modal janji-janji belaka?" ujar Joris sambil tertawa.

Mat Goceng memang permainan yang menempatkan negosiasi dan tawar-menawar, serta gertakan, sebagai poros permainannya. Game ini secara cepat mengubah satu meja pemain yang tak saling kenal jadi lebih dekat, karena interaksi yang personal dan emosional.

Tentunya, setelah permainan selesai, apa yang terjadi selama permainan harus direlakan. Seperti lazimnya sebuah permainan, ada yang menang dan ada yang kalah. Pemenang tak perlu terlalu jumawa, yang kalah tak usah gusar.

Demikian pula dalam permainan Mat Goceng yang, jujur saja, merupakan panggung pertarungan Eko vs Joris itu. Pada akhirnya Eko pun mau tak lagi menempatkan sosok Joris sebagai arch enemy-nya.

Tentang Penulis: Wicak Hidayat adalah wartawan KompasTekno. Tulisan ini adalah bagian dari catatan perjalanannya ke Essen Spiel '14, 16-19 Oktober 2014 di Kota Essen, Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com