Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Bos Ungkap "Kebobrokan" BlackBerry di Indonesia

Kompas.com - 10/11/2014, 13:13 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

"Kata arogan sebenarnya tidak cukup untuk menggambarkan keputusan mereka, kami (saat itu) sudah mencoba menyarankan bagaimana berbisnis di negara ini," kata Cobham mengomentari sikap Heins terhadap operator seluler terbesar di Indonesia tersebut.

Kurangnya apresiasi dan promosi terhadap karyawan lokal Indonesia juga menjadi perhatian Cobham. Ia mengatakan BlackBerry kurang memberdayakan bakat-bakat lokal, dan perusahaan telah kehilangan beberapa karyawan Indonesia yang produktif. Mereka banyak yang frustasi dan pergi karena merasa kurang diapresiasi.

Sementara terkait hubungan dengan pemerintah Indonesia, BlackBerry juga kurang bisa membinanya dengan apik. Pemerintah Indonesia mendesak RIM (saat itu) untuk membuat pabrik perakitan ponsel dan menaruh server-nya di Indonesia. Namun, BlackBerry menolak dan justru malah membangun fasilitas di negara tetangga, Malaysia.

Jawaban BlackBerry

The Globe and Mail telah mengajukan pertanyaan dan meminta pendapat dari BlackBerry tentang kondisi pasar dan turunnya market share mereka di Indonesia. Jawaban BlackBerry melalui juru bicaranya, Matt Stewart, pun masih terkesan normatif.

Menurut Stewart, Indonesia saat ini masih merupakan pasar yang penting bagi BlackBerry. Terbukti bahwa pengguna aktif layanan BlackBerry Messenger (BBM) di Indonesia melonjak 150 persen dibanding tahun lalu.

Namun, berdasar kepada beberapa warga negara Indonesia yang diwawancarai oleh The Globe and Mail, mereka mengaku menggunakan aplikasi BBM dalam perangkat Android, bukan di smartphone BlackBerry. Beberapa orang yang masih menggunakan BlackBerry pun mengaku akan berpindah ke Android.

Cobham pun mempertanyakan mengapa BlackBerry memberikan layanan BBM itu secara gratis dan tersedia untuk perangkat lain seperti iOS dan Android. Hal itu tentunya justru malah membuat orang menjauhi perangkat BlackBerry, sementara perusahaan juga tidak bisa menghasilkan uang dari layanan BBM-nya.

Upaya lain yang dilakukan BlackBerry untuk bertahan di Indonesia adalah dengan meluncurkan layanan dompet elektronik, BBM Money. Selain itu, BlackBerry juga mem-branding smartphone BlackBerry Z3-nya yang dijual di Indonesia dengan nama "Jakarta" untuk mengambil hati pengguna di Tanah Air.

Walau demikian, fokus BlackBerry di Indonesia belumlah berubah. Mereka akan tetap menggarap segmen korporat dan mengabaikan pelanggan dari kalangan biasa saja.

"Indonesia telah menjadi pasar konsumer yang kuat bagi BlackBerry, namun kami yakin konsumen BlackBerry saat ini akan menjadi seorang profesional di masa mendatang, BlackBerry akan terus menjadi pilihan nomor satu bagi konsumen seperti itu," demikian pernyataan BlackBerry dalam e-mail-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com