Perusahaan Finlandia tersebut kini hanya menjual lisensi brand Nokia ke pabrikan lain, seperti yang dilakukannya dengan pabrikan Taiwan, Foxconn dalam memproduksi tablet Nokia N1.
Dengan model bisnis seperti itu, Nokia hanya bertanggung jawab atas desain rancangan fisik perangkatnya saja. Sementara urusan manufaktur, pemasaran, dan purna jual diserahkan sepenuhnya kepada pihak rekanan.
Namun, nampaknya "mainan baru" Nokia itu disinyalir bukan hanya di ranah tablet saja, melainkan juga akan merambah ke smartphone di masa mendatang.
Seperti dikutip KompasTekno dari Ars Technica, Selasa (19/11/2014), Nokia berpeluang untuk memproduksi perangkat smartphone dengan menjual lisensi-nya ke pabrikan lain yang akan merakitnya.
Ramzi Haidamus, President of Nokia Technologies mengatakan bahwa Nokia akan terjun ke bisnis lisensi ponsel setelah hak atas merek Nokia yang dipegang Microsoft berakhir.
Microsoft sendiri seperti kita ketahui masih memiliki sebagian hak atas brand Nokia hingga tahun 2016 nanti. Hal tersebut merupakan bagian dari kesepakatan akuisisi Microsoft atas Nokia yang diselesaikan pada April 2014 lalu.
Dengan demikian, hingga 2016 nanti, Nokia tidak berhak untuk memproduksi perangkat smartphone.
Namun setelah masa "embargo" itu berakhir, keputusan Nokia untuk memproduksi smartphone melalui metode lisensi akan banyak dipengaruhi oleh kesuksesan tabletnya, Nokia N1.
Lalu, apakah benar setelah 2016 nanti kita akan bersama-sama menyaksikan kelahiran kembali smartphone Android Nokia?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.