Apple tidak mengatakan secara jelas apa alasan di balik perubahan nama tersebut, namun menurut 9to5Mac, Rabu (18/11/2014), hal itu berhubungan dengan aplikasi freemium yang banyak diunduh dan berujung pada tagihan yang tak terduga yang dibebankan kepada pengguna.
Perubahan penggunaan istilah tersebut sudah dilaporkan oleh beberapa pengguna App Store di beberapa negara. Sementara itu, untuk aplikasi-aplikasi berbayar lainnya, toko aplikasi Apple tetap menampilkan harga setiap aplikasi seperti biasanya.
Selama ini, di Amerika Serikat, Apple menghadapi tekanan dari lembaga perlindungan konsumen yang menuntut kejelasan tentang aplikasi yang diberi label gratis di toko aplikasinya, namun mengharuskan pengguna membeli di tengah-tengah pemakaian.
CEO Apple, Tim Cook sendiri di awal tahun ini telah mengumumkan bahwa Apple telah mencapai kesepakatan dengan Federal Trade Commision (FTC) tentang perbedaan in-app purchase, walau saat itu Cook mengatakan bahwa Apple tidak perlu melakukan perubahan apa pun.
Setelah Apple, belum diketahui apakah Google juga akan melakukan langkah yang sama pada toko aplikasi Android-nya, Play Store.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.