Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harry K Nugraha, Bos Baru Intel Indonesia

Kompas.com - 25/11/2014, 12:50 WIB
Oik Yusuf

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan produsen mikroprosesor Intel secara resmi mengumumkan pengangkatan Harry K Nugraha sebagai pejabat baru Country Manager Intel Indonesia pada Selasa (25/11/2014).

Terhitung mulai November 2014, Harry menggantikan Santhosh Viswanathan yang telah menjabat sejak tahun 2011.

Harry sendiri bukan orang baru di Intel Indonesia. Ia telah bergabung dengan Intel Indonesia sejak Juli 2011. Jabatan terakhir sebelum didapuk menjadi orang nomor satu di Intel Indonesia adalah Director Channel Sales.

Sebagai Country Manager Intel Indonesia, Harry akan fokus dalam memperluas kemitraan yang strategis dengan pemerintah dan pebisnis di bidang information communication technology (ICT) untuk mempercepat adopsi teknologi Intel di Indonesia dan mendorong perluasan pasar untuk menumbuhkan potensi pasar lokal.

"Kami berinvestasi secara signifikan dalam IT untuk pendidikan, mempromosikan inovator muda, local developer, dan juga solution integrator community. Saat ini, Intel berkomitmen dan fokus untuk berkontribusi dalam mendorong inovasi lokal melalui ICT," kata Harry K Nugraha dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno.

Pemilik gelar sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pascasarjana MM/MBA dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) ini optimistis, Intel bisa mencapai misinya di Indonesia.

"Dengan inovasi teknologi yang kami miliki secara luas, mulai dari cloud solution, server, PC, notebook, tablet, dan smartphone, dan bahkan internet of things, kami yakin bahwa kami bisa memenuhi ambisi kami sebagai pengendali inovasi di negara ini," ujar Harry.

Bergabung dengan Intel Indonesia pada 2011, Harry memulai kariernya di tim pengembangan bisnis strategis di bidang telekomunikasi, enterprise, embedded solution, perangkat lunak, dan aplikasi. Sebelum Intel, Harry berkarier selama 18 tahun di berbagai perusahaan multinasional, antara lain Astra Daihatsu, NEC, Ericsson, dan Qualcomm.

Intel, yang sebelumnya merajai pasar mikroprosesor, kini harus memangkas ketertinggalan di pasar mobile dari para produsen yang mengadopsi desain arsitektur prosesor ARM, seperti Qualcomm, Nvidia, MediaTek, Samsung, dan Apple. Intel bisa dibilang sedikit terlambat mengantisipasi maraknya penggunaan mobile gadget global.

Ini yang akan menjadi pekerjaan besar Harry Nugraha sebagai garda terdepan Intel di Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara tercepat dalam hal pertumbuhan gadget mobile, khususnya smartphone.

Kabar terakhir dari Intel, perusahaan akan melakukan reorganisasi dengan menggabungkan tim operasi yang menangani unit chip untuk PC dan yang selama ini menangani mobile chip (smartphone dan tablet). Ini dilakukan demi mempercepat penetrasi di pasar perangkat mobile.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com