Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indonesia, Tablet Intel Bukan Lagi "Anak Bawang"

Kompas.com - 17/12/2014, 10:48 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Marketing Direktor Intel Indonesia Hermawan Sutanto dalam acara jumpa pers Intel di Plaza Senayan, Jakarta (16/12/2014)

KOMPAS.com - Kendati terbilang telat memasuki pasaran gadget mobile, Intel Indonesia mengaku telah berhasil angka pengkapalan perangkat tablet yang menggunakan prosesor buatannya. 

Mengutip laporan dari IDC Indonesia Tablet Tracker, Marketing Director Intel Indonesia Hermawan Sutanto menyebutkan bahwa pada kuartal pertama 2014 tablet berprosesor Intel masih menduduki urutan ke-8 di pasaran Tanah Air.

Selang enam bulan setelahnya, pada kuartal ketiga 2014, dia menyebutkan bahwa pengkapalan tablet Intel sudah mencapai posisi kedua terbesar di Indonesia.

“Jadi, kalau orang bilang tablet Intel itu anak bawang, sepertinya sudah tidak lagi ya, karena sudah masuk nomor dua,” kata Hermawan dalam jumpa pers Intel di Plaza Senayan, Jakarta (16/12/2014), tanpa menyebutkan angka persisnya. “Yang jelas, pertumbuhannya triple digit,” tambahnya saat ditemui usai acara.
 
Dia menegaskan bahwa urutan tersebut diperoleh dengan mengukur jumlah tablet yang memakai brand prosesor tertentu, sedang merek tablet yang menjadi produknya sendiri bisa bermacam-macam, mulai Asus, Lenovo, hingga pemain lokal seperti Speedup.

Di pasaran ada sejumlah pemain lain di ranah prosesor tablet, seperti Qualcomm, Samsung, dan Mediatek. 

 
Menurut Hermawan, Intel memiliki produk prosesor untuk tablet berupa prosesor Atom dengan berkode Clover Trail+ dan Bay Trail yang lebih baru. “Bay Trail merupakan satu-satunya yang mendukung dual-OS, bisa Windows, Android, Google Chrome OS juga bisa,” kata Hermawan.
 
Hermawan mengaku pihaknya berusaha mendorong penjualan tablet berprosesor Intel melalui peningkatan awareness masyarakat yang dilakukan dengan berbagai cara.
 
Dia mencontohkan kampanye pemasaran yang menyentuh channel e-commerce, media sosial, bahkan juga ritel tradisional dengan memajang produk di toko-toko komputer agar bisa dicoba oleh calon pembeli.
 
“Sebenarnya yang kita lakukan ini bukan rocket science, hanya standar marketing membangun AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) konsumen saja,” ujar Hermawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com